Tujuan Hidup Manusia Manurut Mbah Sahal Mahfud
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Salah satu ulama fiqh terkemuka Nusantara abad 20, KH. Mohammad Ahmad Sahal Mahfud atau yang akrab dikenal dengan Mbah Sahal menjelaskan tentang tujuan hidup manusia di dunia ini.
Menurut Mbah Sahal manusia diberi hak hidup bukan untuk hidup semata, melainkan ia diciptakan oleh Allah SWT untuk mengabdi kepada-Nya. Hal ini disampaikan Mbah Sahal dalam bukunya berjudul “Nuansa Fiqh Sosial”.
“Dalam kerangka pengabdian inilah, manusia dibebani berbagai taklif (tuntutan pembenahan) yang erat kaitannya dengan ikhtiar beserta sarana sarananya dan kemampuan manusia sendiri,” ungkap Mbah Sahal dikutip Hidayatuna.com, Rabu (3/12/2020).
Dalam proses itu lanjut Mbah Sahal, kehidupan manusia selalu dipengaruhi berbagai faktor yang saling berkaitan satu sama lain. Oleh karena itu, manusia dalam berikhtiar melaksanakan taklif.
“Berkewajiban mengendalikan mengarahkan faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupannya, untuk mencapai makna dan tujuan hidupnya, yakni sa’adatuddarain atau kebahagiaan dan kesejahteraan di dunia dan akhirat kelak,” jelasnya.
Bagi Mbah Sahal, kesejahteraan lahir batin merupakan cita-cita insani. Kesejahteraan lahiriah, lazimnya merupakan sarana yang mendasar bagi tercapainya kesejahteraan batiniah.
“Meskipun ada juga orang yang memperoleh kesejahteraan batiniah tanpa mendapat kesejahteraan lahiriah, menurut ukuran yang lazim,” ungkapnya.
Sebagai informasi, Mbah Sahal adalah termasuk ulama terkemuka di Nusantara abad 20. Hal ini karena banyak karya yang telah dilahirkan ulama kelahiran Kajen Pati, 1937 tersebut.
Salah satu karya masterpiecenya yang banyak dijadikan rujukan oleh para sarjana dan intelektual muslim di Indonesia adalah Nuansa Fiqh Sosial.