Trend Positif, Selama 2020 Kebencian Anti-Muslim di AS Menurun

 Trend Positif, Selama 2020 Kebencian Anti-Muslim di AS Menurun

Bagaimana Al-Qur’anMembincang Multikulturalisme? (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Washington – Trend positif tampaknya sedang berjalan baik di Amerika Serikat (AS) mengenai Islamopobia atau kebencian anti-Islam. Tercatat selama tahun 2020, kasus kebencian ant-Islam di negeri Paman Sam tersebut mengalami penurunan.

Hal itu berdasarkan hasil paparan data yang dirilis oleh FBI. Di mana FBI mengumumkan bahwa jumlah kejahatan kebencian yang menargetkan komunitas Muslim di AS menurun.

“Penurunan ini disebut FBI lebih dari sepertiga pada 2020, yakni 180 insiden pada 2019 menjadi 104 kasus,” tulis laporan Republika dilansir Senin (1/9/2021).

Sebagaimana diketahui pada tahun 2020 merupakan tahun terakhir Presiden AS Donald Trump menjabat. Selama menjabat, Trump dituduh memicu kebencian anti-Muslim dengan retorika dan kebijakannya.

Misalnya kebijakan kontroversial seperti larangan masuk ke AS bagi warga dari beberapa negara mayoritas Muslim. Selain Muslim, kelompok yang rentan terkena kebencian adalah komunitas Yahudi.

FBI menyebut komunitas Yahudi adalah kelompok agama yang paling ditargetkan selama 2020 yang mewakili hampir 57 persen kejahatan rasial. Setidaknya selama 2020, ada 676 kejahatan rasial yang dilaporkan.

“Angka itu turun dari 953 pada 2019,” jelasnya.

Jaksa Agung AS Merrick Garland dalam pernyataan mengatakan bahwa kejahatan kebencian dan insiden terkait bias lainnya menimbulkan ketakutan di seluruh komunitas dan merusak prinsip-prinsip demokrasi di AS.

“Semua orang harus hidup tanpa rasa takut diserang karena asal negaranya, penampilan, atau cara beribadah,” jelasnya.

Meski demikian, data itu mendapat kritikan dari berbagai pihak. Pasalnya data tersebut dianggap belum sepenuhnya benar dan masih ada yang ditutup-tutupi.

Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) merilis tentang insiden bias anti-Muslim untuk paruh pertama 2021. Dari laporan tersebut tercatat lebih dari 500 insiden, termasuk kejahatan kebencian, gangguan, intimidasi sekolah, diskriminasi, kebencian, dan insiden anti-masjid.

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *