Tolong Para Kiai, Ustaz, Habib Hadirkan Lagi Akhlaq Rasulullah

 Tolong Para Kiai, Ustaz, Habib Hadirkan Lagi Akhlaq Rasulullah

olong Para Kiai Ustaz dan Habib

HIDAYATUNA.COM – Fenomena yang terjadi belakangan ini sangat merusak citra Islam sebagai agama yang ramah bagi seluruh alam semesta. Wajah Islam dirusak oleh sebagian orang yang mengatasnamakan Islam dengan menyebarkan kebencian, caci maki dan semacamnya.

Fenomena ini menjadi tantangan tersendiri bagi kita untuk selalu menjadi influencer. Mengkampanyekan dan menunjukkan sikap yang ramah agar wajah Islam yang tidak keras kepada orang awam. Pemahaman semacam ini penting, sebab masyarakat kita tidak semua memahami Islam dengan berbagai literatur keislaman yang mumpuni.

Sebagai orang yang bisa memahami berbagai pengetahuan keislaman. Kita pun harus bisa mencerminkan Islam yang ramah. Islam yang mudah dipahami oleh semua kalangan serta bisa dijadikan rujukan sebagai orang awam agara berperilaku yang sama terhadap apa yang kita lakukan. Jika kita menampilkan Islam yang keras, mencacai maki, mengucapkan kata kasar. Tidak menutup kemungkinan masyarakat kita akan meniru perilaku tersebut.

Lebih parah lagi, sebagaimana dirilis  hasil penelitian Alvara Research Institut (2017). Pemahaman yang radikal dan teror ini sudah mulai digalakkan melalui instansi pendidikan kelas menengah dan kelas atas.

Lembaga pendidikan, terutama pendidikan islam, menjadi ladang subur gerakan radikal,sekarang adalah gambaran masa depan bangsa di masa depan. Seperti apa masa depan Indonesia tergantung seperti wajah pendidikan sekarang.

Nabi Mengajarkan Dakwah dengan Ramah

Wajah islam yang anggun harus dikembalikan untuk masa depan Islam dan bangsa yang baik. Nabi Muhammad Saw sebagai pembawa risalah Islam telah lama meneladankan dan mengajarkan ajaran rahmat, bukan ajaran laknat.

Dalam praktik menyebarkan agama Islam, beliau selalu menampakkan ajaran Islam yang ramah. Disamping kesantunan yang diperlihatkan olehnya selalu memancarkan kedamaian bagi orang yang melihat.

Keteladanan dan kerahmatan Islam telah dipraktikkan secara apik oleh Nabi Muhammad Saw, sahabatnya, dan para pewarisnya. Tidak hanya melalui doktrin semat, akan tetapi juga praktik nyata bagaimana islam memberikan teladan untuk hidup dengan mengedepankan rahmat, yang merupakan ajaran inti dari islam.

Lebih dari itu, seluruh Al Quran diturunkan Allah dalam rangka mewujudkan sifat kasih sayang (rahmaniyyah) Allah SWT, yang juga harus di implementasikan oleh semua Hamba-Nya.

Kerahmatan Islam salah satunya ditegaskan melalui QS. Al Anbiya ayat 107 :

وَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَٰلَمِينَ

“... dan tidaklah Kami mengutus Kamu, malinkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta

Gus Mus pun Prihatin

Fenomena belakangan ini membuat para kiai gusar dan geram atas tampilan Islam yang selalu diperlihatkan secara keras. Salah satu kiai tersohor, yakni Gus Mus turut menyampaikan keprihatinannya.

Dilansir dari Detiknews, saat Gus Mus mengisi acara virtual pada acara Haul KH Achmad Masduqi Machfudh dan Nyai Chasinah Chamzawi. Acara tersebut digelar oleh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyyah Nurul Huda Mergosono, Malang.

“Tolong para kiai, ustaz, habaib hadirkan lagi akhlaq Rasulullah Saw, kasih sayangnya Rasulullah kepada sesame. Dakwahnya Rasulullah yang mengajak, tolong itu dihadirkan. Tolong dihadirkan itu kasih sayang agar orang-orang yang awam, yang tidak paham Al Quran Nur Karim, kurang paham dengan pribadi Rasulullah SAW bisa menyimak Anda sekalian yang ngerti Al Quran, yang ngerti sirah Rasulullah SAW.”

Ucapan secara terisak itu menjadi permintaaan amat mendalam bahwa tampilan Islam ramah harus ditampilkan oleh para pendakwah agara masyarakat awam bisa memahami secara utuh ajaran Islam yang sebenarnya.

Muallifah

Mahasiswa S2 Universitas Gajah Mada, Penulis lepas

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *