Tips Merawat Rumah Tangga dalam Islam

 Tips Merawat Rumah Tangga dalam Islam

Hati-hati dengan kata cerai (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Dalam sebuah hubungan, apalagi rumah tangga, kerap diwarnai dengan konflik. Nah, berikut ini tiga tips dalam merawat rumah tangga yang dirangkum Hidayatuna sehingga langgeng sampai maut memisahkan.

Sejatinya, dalam hidup kita tidak akan pernah lepas dari yang namanya ujian. Untuk itulah, diperlukan ketrampilan dalam merawat rumah tangga dan mengelola konflik.

Tiga tips dalam merawat rumah tangga ini agaknya sepele, namun tidak semua orang dapat mempraktikkannya dengan mudah. Inilah tiga tips merawat rumah tangga dalam Islam yang bisa Anda terapkan dalam menjaga keharmonisan keluarga.

Menjaga Komunikasi

Bukan hal asing lagi, dalam setiap hubungan tentunya kita memiliki pola komunikasi dengan pasangan. Komunikasi inilah yang dapat meningkatkan keintiman dan menghindarkan dari kesalahpahaman.

Bisa dibilang, kunci utama dalam rumah tangga ialah komunikasi. Pola komunikasi yang sehat dapat berpengaruh bagi seluruh anggota keluarga, bukan hanya suami istri tetapi juga anak-anak hingga orangtua maupun mertua.

Sebab dalam hubungan sosial saja, komunikasi bisa berpengaruh baik bagi sekitar, entah itu di lingkungan kerja maupun bermasyarakat. Apalagi dalam rumah tangga, tentu menjaga komunikasi menjadi hal utama yang harus diperhatikan.

Nabi Saw pun mencontohkan pola komunikasi dalam berumah tangga. Beliau mengutamakan tutur kata yang baik.

Dari proses komunikasi yang diajarkan Rasulullah Saw itulah akan timbul rasa tenteram di antara suami istri. Rasa tersebut menjadi salah satu tujuan dalam pernikahan atau rumah tangga.

Saling Pengertian

Memahami dan saling mengerti satu sama lain menjadi hal kedua setelah proses komunikasi lancar. Sebab, jika komunikasi terjalin baik, maka rasa saling mengerti ini akan muncul seiring sejalan.

Sebagaimana dalam komunikasi yang dapat menghidarkan kesalahpahaman, demikian pula dengan saling pengertian. Biasanya, konflik dalam hubungan terutama rumah tangga dilatarbelakangi oleh egoisme yang tinggi sehingga sulit untuk memahami.

Jika tidak segera diredam dengan saling pengertian, tentu ini akan memunculkan kesalahpahaman dapat berujung pada hilangnya rasa percaya. Jika sudah demikian, dikhawatirkan setan akan turut campur dalam kondisi rumah tangga sehingga terucap kata ‘pisah’ yang tidak seharusnya ada.

Rasulullah Saw menasihati kaum Muslim agar memahami karakteristik perempuan, dilansir dari Republika.co.id.

فَإِنَّ المَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلعٍ ، وَإنَّ أعْوَجَ مَا في الضِّلَعِ أعْلاهُ ، فَإنْ ذَهَبتَ تُقيمُهُ كَسَرْتَهُ ، وَإنْ تَرَكْتَهُ ، لَمْ يَزَلْ أعْوجَ

“Sesungguhnya perempuan diciptakan dari tulang rusuk, dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah bagian atasnya. Jika kalian ingin meluruskannya, maka kalian mematahkannya. Jika kalian membiarkannya, niscaya ia akan tetap bengkok (Muttafaq ‘alaih).

Merawat Cinta

Pasang surut dalam hubungan adalah hal yang wajar. Seburuk apa pun situasi yang mungkin terjadi dalam sebuah pernikahan, suami-istri hendaknya tetap bersatu dan menjaga keutuhan.

Anda bisa menerapkan hal baru untuk merawat perasaan cinta dan kasih sayang dengan pasangan. Anda juga bisa mencoba bernostalgia dengan kenangan indah berdua di masa dulu.

Dalam buku 60 Hadis Hak-Hak Perempuan dalam Islam karya Faqihuddin Abdul Qadir, dikutip dari Republika.co.id dijelaskan, komitmen untuk terus menjaga cinta menjadi fondasi bagi pasangan suami istri. Dengan begitu, keduanya dapat memenuhi cita-cita Alquran mengenai kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *