Tips Menjalin Pertemanan Agar Tetap Harmonis Ala Rasulullah

 Tips Menjalin Pertemanan Agar Tetap Harmonis Ala Rasulullah

Hukum Khusus Tidak Bisa Diqisaskan (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Setiap orang membutuhkan teman untuk menjadi bagian penting di dalam menjalani proses kehidupan. Teman bisa kita jumpai di dalam lingkungan sekolah, lingkungan di sekitar rumah, bahkan pertemanan bisa terjalin secara tidak terduga.

Teman yang dekat dengan kita pasti memiliki kriteria tersendiri yang kemudian bisa membuat kita nyaman ketika dengannya, tidak ragu untuk mencurahkan isi hati, serta yang tidak kalah penting adalah mampu memberikan kita pengaruh yang baik.

Sebagaimana yang pernah dikatakan oleh Umar bin Khattab yang artinya:

Tidaklah seseorang diberikan kenikmatan setelah Islam, yang lebih baik daripada kenikmatan memiliki saudara (semuslim) yang saleh. Apabila engkau dapati salah seorang sahabat yang saleh maka pegang lah erat-erat.

Namun, di balik pertemanan tidak jarang bisa memunculkan perselisihan meski dari masalah yang sepele sekali pun. Inilah yang sebaiknya kita hindari. Bagaimana pun juga, pertemanan yang sudah terjalin dalam waktu yang lama dan telah menghabiskan banyak momen indah, sangat disayangkan jika harus berakhir.

Apa Saja yang Menyebabkan Putusnya Pertemanan?

Ujian di dalam berteman bisa dalam bentuk yang bermacam-macam. Dari sinilah pertemanan bisa berakhir. Misalnya saja melakukan pengkhianatan dan kita tidak bisa mendapatkan alasan secara jelas kenapa teman kita melakukan hal tersebut.

Meski kita sudah berusaha untuk memaafkannya, namun ketika teringat kembali akan pengkhianatan tersebut, justru inilah yang membuat luka di dalam hati. Bahkan untuk menjalin kedekatan seperti biasanya pun sudah tidak bisa.

Lalu adanya perasaan iri. Seharusnya jika teman kita adalah teman yang sudah sangat dekat, maka pencapaian atau kesuksesan daru salah satunya adalah menjadi kebahagiaan bersama dan saling memotivasi. Sedangkan jika masih memunculkan sifat iri, maka inilah yang menjadi benih-benih akan berakhirnya sebuah hubungan pertemanan.

Dan penyebab dari berakhirnya pertemanan juga bisa terjadi karena adanya perdebatan. Seperti yang kita tahu bahwa memiliki pendapat adalah hak masing-masing orang.

Namun tidak sedikit orang yang ketika menjalin hubungan pertemanan dan sudah dekat, maka segalanya harus dilakukan secara kompak dan sevisi misi.

Terkadang dari kesepakatan inilah yang membuat kita merasa terbatas untuk memiliki prinsip sendiri karena rasa tidak enak hati. Padahal meskipun berteman bukan berarti harus membatasi kita untuk memiliki pandangan sendiri yang berbeda.

Cara Rasulullah Memelihara Pertemanan

Agar pertemanan kita tetap harmonis, tidak ada salahnya jika mengikuti cara-cara yang diajarkan oleh Rasulullah ini.

  1. Saling Mengingatkan, Menghormati, dan Mengasihi

Teman yang baik adalah teman yang tidak ragu untuk saling mengingatkan pada kebaikan, saling menghormati satu sama lain, dan saling mengasihi. Hal ini jugalah yang dilakukan oleh Nabi saw kepada Mu’adz bin Jabal.

Rasulullah pernah menyatakan kecintaannya pada sahabatnya tersebut. Kemudian beliau juga memberikan pesan kebaikan. Di mana Mu’adz bin Jabal mendapat nasihat agar selalu istiqomah untuk berzikir dan bersyukur.

  1. Menerapkan Sikap Rendah Hati

Ketika berteman sudah seharusnya untuk saling mendukung dan memotivasi. Jika teman kita perlu untuk bercerita, maka berusahalah untuk menjadi pendengar yang baik.

Kemudian saat teman kita memiliki pendapat, maka janganlah dipandang sebelah mata dan hargai pendapatnya. Bahkan Nabi saw juga meminta kepada para sahabatnya agar beliau tidak diagung-agungkan karena dirinya adalah seorang Rasul.

  1. Mengajak Untuk Bermusyawarah

Di waktu-waktu tertentu, kita dan teman kita bisa melakukan musyawarah atau di zaman sekarang lebih tepatnya diskusi. Di momen ini kita bisa saling sharing dan meminta pendapat teman. Sehingga teman pun merasa keberadaannya diakui dan dihargai.

Karena ini jugalah yang dulu pernah Nabi saw lakukan. Beliau sering meminta pendapat dari para sahabatnya dan mengajak para sahabatnya untuk bermusyawarah.

  1. Berteman Secara Tulus, Ikhlas, dan Jujur

Inilah perasaan yang datang benar-benar dari dalam hati dan mengakui akan adanya jalinan pertemanan tersebut. Jika kita tulus, maka tidak ada beban sedikit pun yang dirasakan jika salah satu teman memerlukan bantuan.

Karena di dalam suka dan duka, yang namanya teman akan selalu ada dan siap untuk dekat, mendengarkan, dan memberi semangat.

Manusia hidup di dunia ini tidaklah bisa sendirian. Kita membutuhkan teman untuk membuat hidup semakin terisi. Teman mampu memberikan dukungan di kala sulit, teman mampu menjadi pendengar di saat kita butuh bercerita, teman bisa menjadi pemecah masalah saat kita butuh solusi, serta teman juga bisa membangkitkan mood kita.

Oleh karena itu, penting sekali menjaganya agar selalu harmonis. Sehingga hubungan pertemanan tidak hanya dijalin untuk batasan waktu tertentu saja, tetapi hingga usia tua.

Widya Resti Oktaviana

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *