Tips Menjaga Lisan dalam Islam Agar Tidak Terjerumus Ke Neraka

 Tips Menjaga Lisan dalam Islam Agar Tidak Terjerumus Ke Neraka

Ilustrasi/Hidayatuna

HIDAYATUNA.COM – Lisan menjadi salah satu bagian tubuh yang berperan penting di dalam membantu kita berkomunikasi. Segala ucapan yang keluar dari lisan kita bisa memberikan manfaat, tetapi juga bisa memberikan dampak negatif yang besar. Jika ucapan yang kita lontarkan tidak dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan pertimbangan yang matang.

Sebab setiap kata yang kita ucapkan tentunya akan didengar oleh lawan bicara kita. Jangan sampai kata-kata tersebut menyakiti hati mereka apalagi sampai membuat mereka marah. Tidak jarang karena ucapan yang tidak dijaga, maka berakhir dengan perselisihan hingga saling membalas. Jadi, diberikannya lisan oleh Allah SWT adalah menjadi tanggung jawab kita untuk mengontrolnya.

Sebagaimana firman Allah SWT di dalam Al-Quran surat Qaf ayat 16 sampai 18 yang artinya:

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.”

Melalui ayat tersebut menjelaskan akan adanya pertanggungjawaban atas segala hal yang kita ucapkan. Di mana ada malaikat yang akan selalu mengawasi dan mencatat setiap perbuatan kita.

Lisan Adalah Anugerah Allah SWT yang Harus Dijaga

Meskipun bentuk lisan ini kecil, namun mampu untuk memberikan pengaruh yang cukup besar untuk diri sendiri dan juga untuk orang lain. Saking elastisnya lisan, bukan berarti kita bisa dengan mudah mengeluarkan segala kata-kata yang kita inginkan.

Karena di dalam berucap, kita juga harus turut melibatkan hati serta logika agar setiap kata yang diucapkan bisa memberikan pengaruh yang positif. Seperti halnya para pendakwah yang menggunakan lisannya untuk memberikan ajaran Islam yang baik kepada umat.

Kemudian seorang motivator yang mengandalkan lisannya untuk membangun semangat di dalam diri setiap pesertanya. Inilah bentuk pemanfaatan lisan yang bisa membuat orang lain menjadi lebih baik. Sehingga anugerah yang diberikan Allah SWT sudah kita gunakan dengan sebaik-baiknya.

Tips Menjaga Lisan dalam Islam

Agar lisan kita tidak mengeluarkan kata-kata yang bisa merugikan orang lain dan juga diri sendiri, maka berikut ini adalah beberapa tips untuk menjaga lisan kita menurut Islam.

1. Tidak Mudah Menyampaikan Apa yang Didengar Lalu ke Orang Lain

Di dalam hidup ini, kita tentunya akan saling berinteraksi dengan orang lain dan menjalin percakapan. Dari serangkaian percakapan itulah, kita tidak boleh untuk menyampaikan semua isi pembahasan yang sudah kita dengar. Hal ini berdasar kepada hadist riwayat Muslim dan Abu Dawud, Nabi saw bersabda:

“Cukuplah seseorang itu dikatakan sebagai pendusta ketika dia menyampaikan setiap apa yang dia dengarkan.”

2. Banyak Membaca Al-Quran

Membaca Al-Quran bukan hanya akan mendatangkan pahala kepada kita. Tetapi dengan membacanya juga mampu untuk menjaga lisan. Kita juga lebih mudah untuk mengontrol diri dan membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Sehingga, apa yang kita ucapkan telah melalui proses pemikiran secara matang terlebih dahulu.

3. Tidak Memotong Pembicaraan Orang Lain

Inilah etika yang harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika ada orang yang sedang mengobrol dengan orang lain, maka tahanlah diri untuk tidak memotong pembicaraannya. Apalagi orang tersebut lebih tua usianya dengan kita.

Karena memotong pembicaraan adalah perilaku yang tidak sopan Jadi, lebih baik tunggulah sampai mereka menyelesaikan pembicaraannya, barulah kita bisa memulai.

4. Tidak Melakukan Ghibah dan Adu Domba

Ghibah atau bergosip serta mengadu domba adalah dua hal yang sangat dibenci dalam Islam. Terkadang bergosip pun tidak kita sadari, dan bisa membuat kita sadar sedang bergosip saat pembahasan sudah berada di tengah jalan.

Melalui bergosip, maka akan lebih mudah untuk menimbulkan fitnah. Sedangkan adu domba berpotensi untuk menciptakan perselisihan.

5. Jangan Menghina Orang Lain

Menghina adalah suatu sikap yang membuat orang lain menjadi terpojok dan diri kita sendiri seolah adalah yang paling benar. Menghina orang lain tentu saja sangat dibenci dalam Islam.

Apalagi orang yang Anda hina itu adalah sesama umat Islam. Karena Nabi saw sendiri pernah mengatakan bahwa beliau benci dengan orang-orang yang dengan sengaja menghina saudaranya.

Kita tentu tidak asing lagi dengan papatah yang mengatakan “Mulutmu Harimaumu” yang menjelaskan agar kita selalu menjaga lisan. Oleh karena itu, agar lisan ini tidak menjerumuskan kita ke dalam api neraka, maka pergunakanlah secara baik.

Segala ucapan yang akan kita lontarkan, alangkah baiknya dipikirkan secara matang dan dirasakan dengan segenap hati, apakah pantas atau tidak untuk diucapkan. Barulah kita bisa memulai berbicara.

Widya Resti Oktaviana

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *