Tips Menjadi Orangtua dalam Islam dan Menciptakan Keluarga Bahagia
HIDAYATUNA.COM – Menjadi orangtua bukan hal mudah, banyak yang harus dipelajari sehingga dapat menciptakan keluarga bahagia. Meski bisa dipelajari secara otodidak, namun calon orangtua harus banyak menggali ilmu terutama parenting khususnya Islamic Parenting.
Apa itu Islamic Parenting? Sebuah konsep parenting yang berdasarkan dengan hukum-hukum Islam. Di antaranya yakni memenuhi hak-hak anak dan menjalankan kewajiban sebagai orangtua sehingga menjadi keluarga bahagia.
Oleh karena itulah, menurut Ning Firda dari Pesantren Lirboyo, memiliki anak adalah sebuah kesepakatan dari kedua pasangan. Baik suami maupun istri harus sepakat untuk memiliki anak sehingga dapat menjadi langkah menuju keluarga yang bahagia.
“Maka untuk pasangan yang akan menikah atau baru menikah, untuk memiliki anak harus disepakati terlebih dahulu,” ujar Ning Firda dalam Youtube Chanel NUOnline.
Dengan kesepakatan itu sehingga bisa meminimalisir terjadinya ‘kebobolan‘ ketika menikah. Di mana pasangan belum siap memiliki anak, akhirnya sang anak terabaikan.
Membekali Diri dengan Kemampuan Finansial dan Emosional
Kesepakatan memiliki anak, diungkapkan Ning Firda, juga harus diimbangi dengan kemampuan finansial dan emosional. Di luar sana, banyak orangtua yang tidak bisa mengontrol emosi akhirnya melampiaskan ke anak.
Akibat ketidaksiapan orangtua dari segi emosional ini, anak pun menjadi korbannya. Padahal anak sendiri tidak minta dilahirkan akan tetapi orangtua yang menginginkan semestinya memberikan hak-hak anak sepenuhnya.
Termasuk hak anak mendapatkan limpahan kasih sayang yang cukup, hak anak untuk mendapatkan asupan gizi yang seimbang, pendidikan, pemeliharaan, dan sebagainya.
Selain itu, orangtua juga perlu memiliki bekal ilmu parenting dan selalu mengupgrade setelah menikah. Setelah dirasa cukup sehingga orangtua mampu mendidik, memelihara anak-anak, menjaga dan menghidupi anak-anaknya dengan baik.
Dengan demikian, orangtua tidak merasa terbebani karena sejatinya anak bukanlah beban bagi orangtuanya. Lebih dari itu, anak tidak akan ditelantarkan jika kita sudah memiliki komitmen bersama pasangan untuk memiliki anak.
Tentunya dengan diimbangi dengan kemampuan-kemampuan sebagai orangtua. Setelah semua itu terpenuhi, maka tidak dipungkiri bahwa pasangan suami-istri setelah kelahiran buah hatinya itu dapat membangun keluarga yang lebih bahagia.