Tips Memilih Makanan Saat Puasa Agar Tetap Sehat
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Puasa di bulan Ramadan memiliki banyak manfaat dari segi kesehatan dan mental. Namun bila tidak tahu tips dan trik puasa maka akan lebih banyak mendapatkan kesulitan, seperti rasa haus yang kerap datang menguji iman umat Muslim.
Ramadan merupakan bulan penuh berkah yang dinanti-nanti umat Islam dan ditandai dengan puasa, salat dan memperbanyak sedekah. Bulan Ramadan menjadi bulan yang mulia, sebagaimana dikatakan Nabi Muhammad (SAW):
“Ketika bulan Ramadan dimulai, pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dirantai.”
Oleh karena itu, menjaga kesucian bulan Ramadan dengan konsisten beribadah tanpa hambatan adalah keharusan. Sebab, selain berbuah pahala, puasa Ramadan juga berguna untuk membersihkan tubuh dari sisa makanan di tubuh dengan mengistirahat total dari makanan.
Bisa dibilang, ibadah di bulan Ramadan adalah tips aman dan mudah untuk bergerak menuju kehidupan yang lebih sehat. Untuk itu, selama menjalankan ibadah selama Ramadan, Anda bisa mengikuti tips yang Hidayatuna rangkum dari IQNA berikut ini agar badan tetap fit:
1. Makan Ringan Selama Ramadan
Dokter biasanya menyarankan mereka untuk tidak menggunakan makanan yang membuat mereka sakit terlebih dahulu. Kemudian mulai mengonsumsi makanan dan minuman yang membantu mereka untuk memulihkan kesehatan.
Mulai makan dari matahari terbenam tepat sebelum tidur dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan untuk sahur. Sebab, makanan yang dikonsumsi saat sahur oleh umat Islam merupakan makanan penting dan melewatkannya dapat menyebabkan masalah.
Salah satu aturan terpenting untuk tetap sehat selama Ramadan adalah makan dengan ringan dan mencoba makan lebih sedikit sebelum tidur.
2. Bangun pagi untuk sahur
Lebih baik bangun pagi untuk sahur (satu jam atau satu setengah jam sebelum azan). Jangan sampai melewatkan makan sahur karena sistem pencernaan manusia akan mengubah makanan menjadi nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
Jika Anda sampai tidak makan sahur sehingga tidak ada makanan di pencernaan, asam pencernaan pun menggerogoti jaringan lapisan lambung. Hal itu dapat menyebabkan tukak lambung dan luka yang menyakitkan di lapisan lambung atau usus kecil.
3. Berbuka dengan kurma dan minuman hangat
Penting untuk tidak mengisi perut dengan makanan dan minuman berat setelah jam puasa berakhir. Hal ini berdampak terhadap pengosongan saluran pencernaan selama jam-jam puasa yang panjang.
Biasanya disarankan untuk berbuka dengan air hangat, teh lemah, susu hangat, atau air madu hangat dan kurma. Kemudian makan ringan 20 hingga 30 menit. Jika Anda tidak merasa makan tepat setelah matahari terbenam, tidak apa-apa.
Biarkan tubuh Anda memutuskan waktu yang tepat untuk makan. Jangan lupa untuk memasukkan buah-buahan, susu, gandum dan turunannya dalam jumlah yang cukup, nasi, dan daging dalam diet Anda selama bulan ini.
Hindari Makanan Berikut Ini
Katakan tidak pada makanan berlemak, asin, pedas, dan digoreng serta minuman bersoda saat sahur maupun berbuka. Umumnya, makanan yang dikonsumsi selama bulan Ramadan harus dalam jumlah kecil dan kaya nutrisi.
Cobalah untuk mengurangi beberapa sayuran seperti daun bawang, tarragon, dan bawang merah, terutama untuk makanan Sahur. Mengonsumsinya dapat membuat Anda haus di siang hari. Lebih baik makan salad, terutama selada dengan mentimun untuk sahur.
Cobalah untuk tidak terlalu banyak mengonsumsi sup kental yang mengandung mie tipis, sayuran, kacang-kacangan, buncis, dan daging sapi. Semua bahan makanan itu dianggap sebagai makanan berat.
Berbuka dengan air dingin juga tidak baik untuk kesehatan kita. Minum air dingin saat berbukaadalah kebiasaan terburuk. Secara sederhana, perut menjadi cukup panas karena tidak makan berjam-jam dan kosong.
Oleh karena itu, minum air dingin dapat menyebabkan kerusakan baik pada lambung maupun hati (yang berada di dekat lambung). Ini seperti menuangkan air dingin ke dalam wadah kaca panas yang dapat memecahkan atau merusaknya.
Tips ini dapat Anda terapkan dalam mempersiapkan menu buka puasa dan sahur. Tips ini juga menjadi ikhtiar bersama agar selalu sehat dan diberkahi Allah SWT. Semoga kita dapat kembali dipertemukan dengan Ramadan tahun berikutnya.
Sumber : IQNA