Tingkah Nyeleneh Gus Hubbi yang Disebut Wali oleh Pendiri NU
HIDAYATUNA.COM – KH. Abdul Fattah Hasyim pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas – Jombang memiliki beberapa putra-putri, salah satunya adalah Gus Hubbi yang dikenal “khoriqul’adah” alias nyeleneh.
Gus Hubbi memiliki beberapa keunikan yang jarang ditemukan pada sosok gus yang lain, diantaranya adalah beliau biasa mengenakan sandal yang tidak sepasang, sambil membawa cambuk dan rokok.
Selain berpenampilan aneh beliau juga sering berperilaku aneh. Suatu saat beliau meminjam gerobak milik seorang penjual kelapa. Beliau membawa gerobak itu jauh dari tempat biasa penjual tersebut mangkal. Karena dibawa dalam waktu yang cukup lama pemilik gerobak pun panik karena tidak dapat berjualan kelapa seperti biasanya .
Penjual kelapa tersebut lantas mencari-cari Gus Hubbi, ketika ia telah menemukan Gus Hubbi dan gerobak miliknya, ia langsung memarahi Gus Hubbi. Bahkan ada yang mengatakan bahwa ia sempat memukul Gus Hubbi .
Namun sejak saat kejadian tersebut hingga satu minggu kemudian barang dagangan penjual kelapa tersebut sama sekali tidak laku. Tidak ada satu butirpun kelapa yang dibeli oleh orang . Padahal biasanya kelapa miliknya selalu habis terjual .
Beberapa orang berkata kepada penjual tersebut bahwa barang dagangan miliknya tidak laku itu ada kaitannya dengan peristiwa seminggu sebelumnya, yaitu saat ia memarahi dan memukul Gus Hubbi. la pun menyesali perbuatannya .
Lantas ia sowan kepada Kiai Fattah. Tujuan utamanya adalah menemui Gus Hubbi dan meminta maaf atas perlakuan buruknya beberapa waktu lalu . Setelah mendapatkan maaf dari Gus Hubbi dengan izin Allah SWT dagangan penjual itupun kembali normal seperti biasa.
Diakui Wali oleh Mbah Wahab
Cerita Nyeleneh yang lain adalah saat Gus Hubbi melakukan hal yang secara lahiriah termasuk mengganggu ketertiban pesantren. Saat sang Ayah (KH. Fattah Hasyim) memimpin jamaah shalat dhuhur di masjid pondok, Gus Hubbi malah dengan santainya menghidupkan radio yang sedang menyiarkan acara kesenian ludruk di Asrama yang terletak persis di depan masjid.
Suara keras dari radio tersebut tentu saja mengganggu para jamaah shalat di dalam masjid. Dan hal yang demikian tidak hanya terjadi satu dua kali , melainkan berulang kali. Kiai Fattah pun merasa perlu untuk memberikan peringatan dan nasehat kepada putranya tersebut.
Maka dipanggillah Gus Hubbi oleh Kiai Fattah. Beliau lantas memperingatkan putranya itu agar tidak lagi melakukan hal – hal yang dapat mengganggu ketertiban dan kegiatan di pondok. beliau juga berkata sambil bercanda kepada Gus Hubbi, ” Wali kok gak sholat ? “
Kejadian ini sampai ke telinga KH. Wahab Chasbullah (Pendiri NU), Kiai Fattah lalu dipanggil untuk menghadap beliau. Alih – alih mendukung tindakan Kiai Fattah, Mbah Wahab justru berkata kepada Kiai Fattah :
“Anakmu Hubbi iku ojok mbok seneni. Wes jarno ae, Anakmu iku wali. sabaro ae” (Anakmu Hubbi itu , jangan kamu marahi. Sudah biarkan saja, anakmu itu waliyullah. Sabar saja).
Sumber : Tambakberas, Menelisik Sejarah Memetik Usawah (Narsum : KH. Hasbullah Sholeh dan Gus Roqib Wahab)