Tiga Kisah Menakjubkan dalam Surah Al-Kahfi

 Tiga Kisah Menakjubkan dalam Surah Al-Kahfi

Tiga Kisah Menakjubkan dalam Surah Al-Kahfi

HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Surah Al-Kahfi adalah surat ke-18 dalam Al-Qur’an dan termasuk dalam golongan surah makkiyah dan memiliki 110 ayat.

Surah ini terdiri dari 119 ayat dan berada di juz ke-15 dan ke-16 dalam Al-Qur’an. Surah ini ialah surah ke-69 yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw.

Kata kahfi sendiri berarti gua dan nama surah tersebut berasal dari kisah sekelompok orang Kristen yang setia yang pergi ke sebuah gua dan dikenal sebagai ashabul kahfi.

Dengan rasa takut dan harap, Surah Al-Kahfi mengajak manusia untuk beriman kepada kebenaran dan beramal saleh.

Fakta bahwa Tuhan tidak memiliki anak ditekankan dalam surah ini, menolak klaim beberapa orang bahwa para malaikat, jin dan orang-orang saleh adalah anak-anak Tuhan.

Surah Al-Kahfi menceritakan tiga kisah menakjubkan. Yang pertama berkaitan dengan ashabul kahfi. Mereka melarikan diri dari penindasan Kaisar Romawi Decius (201-251 M) dan berlindung di sebuah gua.

Mereka tidur di sana selama sekitar tiga abad. Setelah bangun dan diam-diam pergi ke kota, mereka terkejut mengetahui bahwa mereka telah tidur selama 300 tahun.

Mereka menyadari bahwa kaisar yang menindas telah lama meninggal dan orang-orang Kristen yang setia sekarang bukan lagi minoritas yang tertindas.

Kisah lainnya yang termaktub dalam surah ini adalah tentang Nabi Musa a.s. yang menemani seorang pria saleh yang menurut para penafsir Quran adalah Nabi Khidir a.s.

Selama perjalanan mereka, Nabi Khidir mengambil beberapa tindakan yang ditolak oleh Nabi Musa. Tetapi ketika Nabi Khidir memberi tahu dia alasan mengapa dia melakukannya, Nabi Musa  menyadari rahasia mereka dan menyesali ketergesa-gesaannya.

Di bagian lain dari surah ini juga mengisahkan tentang kisah Dzulqarnain, seorang yang melakukan perjalanan ke timur dan barat dan bertemu dengan orang-orang yang berbeda.

Dia membantu orang-orang tertentu untuk menghadapi penindasan dan plot Yajuj dan Majuj dan mendirikan penghalang besi antara mereka dan Yajuj dan Majuj.

Ada perbedaan pandangan tentang Dzulkarnain. Beberapa menganggapnya sebagai utusan Tuhan sementara yang lain mengatakan dia adalah raja yang religius dan saleh.

Al-Qur’an menggambarkan dia sebagai orang yang beriman yang percaya pada Tuhan dan Hari Pembalasan dan orang yang memerintah sebuah bangsa yang besar.

Yajuj dan Majuj adalah kaum atau sekelompok orang yang disebutkan dalam Al-Qur’an serta teks-teks Yahudi dan Nasrani. Mereka disebutkan dalam teks-teks ini sebagai penindas.

Dzulqarnain membuat pembatas antara orang-orang tertentu dengan Yajuj dan Majuj. Menurut Quran dan teks-teks Yahudi dan Kristen, akhir dunia akan ditandai dengan pemberontakan Yajuj dan Majuj yang datang dari balik penghalang.

Demikian uraian singkat mengenai tiga kisah menakjubkan yang termaktub dalam Surah Al-Kahfi. []

Lutfi Maulida

Saat ini aktif di Komunitas Puan Menulis dan Komunitas Santri Gus Dur Yogyakarta. Perempuan yang menyukai bacaan, film/series dan kuliner. Dapat disapa melalui Instagram @fivy_maulidah dan surel lutfimaulida012@gmail.com

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *