Tiga Kiat Sukses Berdagang Ala Rasulullah Agar Laris

 Tiga Kiat Sukses Berdagang Ala Rasulullah Agar Laris

Tasht-Gozari, Sebuah Ritual Kuno Peringati Muharram di Iran (Ilust/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Nabi Muhammad Saw pernah bersabda bahwa ada sembilan pintu rezeki, salah satu diantaranya ialah dengan berbisnis atau berdagang. Maka jangan heran jika di sekitar kita banyak orang kaya yang latar belakangnya adalah pebisnis atau pedagang.

Jika melihat kembali kisah-kisah para nabi, baginda Nabi Muhammad Saw merupakan sosok pengusaha yang sukses. Bisa dibayangkan, ketika beliau membawa barang dagangan bersama pamannya, ataupun membawa barang dagangan milik Khadijah (yang kelak menjadi istri beliau) ke Syam, dengan cepat para konsumen menyerbu barang dagangan yang dibawa Nabi Muhammad Saw.

Dari kisah-kisah Nabi Muhammad Saw saat berdagang, sudah sepatutnya kita bisa turut mengamalkan pelajaran yang telah beliau contohkan tersebut. Meskipun kita bukan nabi, namun sejatinya kita tetap memiliki kesempatan untuk bisa sukses dalam berdagang.

Berikut tiga kiat sukses ala Nabi Muhammad Saw saat beliau berdagang atau berbisnis :

1. Bersikap jujur

Sikap jujur sangat penting untuk diterapkan setiap orang dalam menjalankan aktivitas sosial kehidupan sehari-hari. Pun demikian dalam aktivitas berdagang, tanpa kejujuran dari seorang penjual dan pembeli maka tidak akan terjalin hubungan yang harmonis.

Salah satu kunci kesuksesan bisnis yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw yaitu sikap jujur. Beliau tidak pernah berbohong dalam menjual produk atau barang dagangannya. Jika produk atau barang dagangan yang dijual kurang bagus maka beliau tetap mengatakan dengan apa adanya. Begitupun sebaliknya, jika kualitas barangnya bagus, beliau juga akan mengatakannya bahwa barang yang beliau jual memiliki kualitas yang bagus.

Dalam hal ini, saat kejujuran itu diterapkan maka akan terjalinlah hubungan yang baik antara penjual dan pembeli. Tidak ada yang merasa dirugikan dan dikecewakan. Namun berbeda saat transaksi dalam berdagang didasarkan dengan sikap berbohong, tidak lain itu sama halnya dengan menebar benih-benih kebencian, kekecewaan dan berakhir dengan hubungan yang kurang harmonis.

2. Mencintai Pelanggan

Mungkin kita sering mendengar sebuah istilah bahwa pelanggan atau pembeli adalah raja. Dan Nabi mempraktikkan hal itu, bahwa beliau tidak berkeinginan untuk menipu pelanggan, namun sebaliknya beliau melayani para pelanggannya dengan cinta.

Dalam sebuah hadis beliau bilang “Man Ghasysyaana falaisa minna”, yang artinya belum beriman seseorang hingga ia mencintai saudaramu seperti ia mecintai dirinya sendiri. (Al-Hadis)

3. Menepati janji

Dalam adagium Arab menyebut “al-Wa’du daynun”, janji adalah hutang. Nabi Muhammad Saw dalam bisnisnya selalu mempraktikkan bahwa setiap janji harus ditepati. Dalam pemasaran beliau selalu memberikan nilai produknya seperti apa yang dijanjikan. “al-Ishabah bin al-qaul wa al fi’l” jadi antara yang beliau katakan selalu sesuai dengan kenyatannya.

Itulah tiga tips kiat sukses berdagang ala Nabi Muhammad Saw yang bisa anda terapkan. Mungkin sebagian dari kita pernah menjadi korban penipuan saat melangsungkan jual beli online. Misalnya barang yang dipesan dan dibeli tidak sesuai dengan kenyataannya. Akhirnya timbul kekecewaan dari sang pembeli terhadap si penjual, kemudian ia tidak berkeinginan untuk membeli barang lagi pada penjual tersebut.

Namun berbeda jika sang penjual itu jujur, menepati janji, maka sang pembeli suatu saat akan membeli barang dagangannya kembali. Perbedaan dari keduanya adalah jika penjual itu berbohong terhadap produk yang dijualnya, ia akan mendapatkan pelanggan dan untung sementara.

Tetapi penjual yang bersikap jujur dan menepati janji, ia akan mendapatkan pelanggan dan untung selamanya. Apa yang kita tanam, itulah nantinya yang akan kita petik.

Mohammad Iqbal Shukri

Mahasiswa Tingkat Akhir Jurusan Perbankan Syariah UIN Walisongo Semarang

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *