Tetap Belajar Meski Belum Paham
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Dua anak perempuan saya berbarengan di kelas Alfiyah Pondok Putri Al-Falah, Ploso. Mbaknya yang paling besar sepertinya tidak terlalu kesulitan dalam pelajaran 1000 Bait Gramatika Arab ini.
Pagi tadi minta dibelikan Syarah Ibnu Aqil, Hasyiyah Al-Khudhari. Ketika saya bilang mau dibelikan kitab yang lebih besar yakni Hasyiyah As-Shabban langsung terlihat gembira.
Adiknya pernah mengeluh sambil menangis karena kesulitan memahami pelajaran Alfiyah.
Untuk mengurangi sedihnya minta dibelikan kitab Tafsir Ash-Shawi. Alhamdulillah saya belikan. Sebab kitab sekunder sangat menunjang terhadap ilmu yang dipelajari.
Untuk keduanya saya berpesan agar tetap menulis, mencatat keterangan kiai atau guru.
Saat bersamaan supaya meminta agar Allah membukakan pintu pemahaman, hati yang tenang dan akal pikiran yang jernih.
Nanti suatu saat ilmu yang dipelajari dan diajarkan insyaallah akan dibuka ilmu yang dulunya belum dimengerti.
Sebab saya meyakini kebenaran kandungan hadis berikut:
مَنْ يُرِدْ الله بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ
Artinya:
“Jika Allah menghendaki kebaikan pada seseorang maka Allah pahamkan kepadanya ilmu agama.” (HR. Bukhari)
Dalam kelanjutan hadis ini berbunyi:
وَاللّه يُعْطِي
Artinya:
“Allah yang akan memberi.”
Sementara perintah menulis terdapat dalam hadis berikut:
ﻗﻴﺪﻭا اﻟﻌﻠﻢ ﺑﺎﻟﻜﺘﺎﺏ (ﻃﺐ ﻛ) ﻋﻦ اﺑﻦ ﻋﻤﺮﻭ
Artinya:
“Ikatlah ilmu dengan buku/tulisan.” (HR. Thabrani dan Hakim dari Abdullah bin Amr bin Ash). []