Tertolaknya Hadis “Permulaan Ramadan Adalah Rahmat”
أَوَلُ شَهْرِ رَمَضَانَ رَحْمَةٌ وَأَوْسَطُهُ مَغْفِرَةٌ وَأَخِرُهُ عِتْقٌ مِنَ النَّارِ
Artinya:“Permulaan bulan Ramadan adalah berkah, pertengahanya maghfirah, dan akhir penghabisannya merupakan pembebasan dari neraka”
Hadis yang cukup populer dan hanya muncul dikala Ramadan tiba. Hadis ini banyak dikutip oleh penceramah-penceramah untuk memotifasi puasa Ramadan jamaahnya, namun yang menjadi masalah hadis ini sendiri ternyata dhaif, bahkan tingkat toleransi penggunaannya sebagai hujah fadhailul amal, saja cenderung tidak dibolehkan.
Karena selain dhaif, hadis ini juga berkualitas munkar, hadis yang dalam susunan sanadnya terdapat periwayat yang melakukan kesalahan parah, pelupa bahkan ia juga jelas melakukan maksiat (fasiq), hadis mungkar menempati urutan hadis dengan kualitas dhaif terparah nomer dua dari bawah, di atas hadis matruk (semi palsu) dan maudhlu (palsu) dan ini bukan hadis.
Hadis ini diriwayatkan oleh al-Uqaili dalam kitab al-Dhu’afa, Ibn “Adiy, al-Khatib al-Baghdadi dalam kitab Tarikh Baghdad, al-Dailami dan Ibn “Asakir, sementara sisilah sanadnya adalah: Sallam bin Sawwar, dari Maslamah bin al-Shalt, dari al-Zuhri, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah, dan dari Nabi SAW.
Sumber kecacatan hadis ini karena adanya dua periwayat yaitu Sallam bin Sawwar dan Maslamah bin al-Shalt yang hadis darinya dinilai mungkar dan matruk. Karena hadis ini mendekati kriteria palsu, sehingga hadis ini tidak dapat dijadikan sumber hukum untuk masalah apapun. Dan selayaknya pula tidak disebut-sebut oleh penceramah sewaktu Ramadan, kecuali menyertakan penjelasan bahwa kualitas hadis ini munkar, dan tidak dapat pegangan dalil.
Wallahu a’lamu bisshawab.
*Disarikan dari buku hadis-hadis palsu seputar Ramadan. Prof. K.H. Musthafa Ali Yaqub,M.A.
Baca Juga: Catat, Tahun ini Malam Lailatul Qadar Jatuh Pada Tanggal 27 Ramadan