Terindek di Jurnal Internasional, Pesantren Siap Lahirkan Para Saintis Kelas Dunia

 Terindek di Jurnal Internasional, Pesantren Siap Lahirkan Para Saintis Kelas Dunia

Nasihat Kiai Mahrus untuk Para Santri (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Wakil Rektor bidang Kerjasama dan Pengembangan Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu), Jombang, Zahrul Azhar Asumta As’ad mengatakan pesantren siap melahirkan para saintis kelas dunia, menyusul salah satu jurnal terbitan kampusnya kini telah terindeks di Scopus.

Dengan resmi terindeks di Scopus, maka Jurnal Register: Scientific Journals of Information System Technology terbitan Unipdu ini telah memiliki reputasi internasional.

“Ini bisa mengharumkan nama pesantren, Nahdliyin dan santri di dunia internasional,” kata Gus Hans sapaan akrab Zahrul Azhar Asumta As’ad dilansir Selasa (22/12/2020).

Menurutnya saat ini masih jarang jurnal-jurnal di lingkungan pesantren yang bisa menembus ruang ilmiah di tingkat internasional.

“Kita buktikan kalau pesantren bisa memiliki sistem pengembangan akademik yang berorientasi internasional,” sambungnya.

Dengan semakin banyak buah pemikiran pesantren dalam bentuk jurnal ilmiah yang bisa eksis di dunia internasional, maka akan semakin banyak orang tertarik belajar Islam ala pesantren.

“Sehingga ke depan keberadaan ilmuan berlatar belakang pesantren diakui keberadaannya,” jelasnya.

Selain itu, lanjut dia, Jurnal register ruang lingkupnya saintek sehingga sebagai prestasi lembaga pesantren yang menjadi trend baru. Jurnal internasional merupakan komunitas akademik, yang dapat menjadi penilaian berkelas dunia.

“Tidak mustahil lagi pesantren melahirkan saintis-saintis dunia. Ini harapan kita,” tegasnya.

Sebagai informasi Jurnal Register yang berada di bawah UNIPDU ini mulai diterima oleh indeks Scopus pada 28 November 2020 lalu. Menurut Gus Hans, prosesnya tidak lama dan tidak rumit.

“Mulai disubmit ke Scopus pada 3 Juli 2020. Hal ini suatu yang baru bagi pesantren. Karena berusaha unggul dalam bidang sains,” tandasnya.

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *