Teladan Rasulullah dalam Memperlakukan Istri (Bagian 2)
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Bersambung dengan artikel sebelumnya yang mengisahkan tentang teladan Rasulullah dalam memperlakukan istri-istrinya dengan baik dan lembut. Anda bisa membaca bagian 1 di sini, KLIK DI SINI.Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai teladan Rasulullah dalam memperlakukan istri-istrinya.Salah satu riwayat hadis mengisahkan mengenai Rasulullah Saw yang kerap makan berdua secara bergiliran dengan istri-istrinya.“Aku biasa makan bubur bersama Rasulullah dalam wadah yang sama, aku minum air dengan gelas dan beliau meletakkan mulut beliau di gelas tersebut lalu beliau minum.” (H.R. Abdurrozaq dan Said bin Manshur)Dari sikap Rasulullah tersebut menandakan bahwa beliau tidak pernah ragu untuk makan bersama istri walaupun berasal dari satu tepat dan tempat makan yang sama karena merasa istri adalah bagian dari dirinya.Rasulullah juga jerap memberikan hadiah serta memberikan kenyamanan bagi istri-istrinya. Hal ini juga menunjukkan cinta kasih yang luar biasa.“Rasulullah memberi kepada masing masing istrinya satu botol minyak kasturi.” (H.R. Ahmad)Rasulullah selalu berusaha menyenangkan istri, salah satunya dengan memberinya hadiah parfum sehingga bermanfaat untuk kehidupan istri sehari hari dan membuat istri merasa diperhatikan dengan tulus. Walaupun sederhana, tapi membuat istri merasa dimuliakan.Dari Anas berkata,“Kemudian kami pergi menuju Madinah. Aku lihat Rasulullah menyediakan tempat duduk yang empuk dari kain di belakang beliau untuk Shafiyyah (salah satu istri Rasulullah) kemudian beliau duduk di samping untanya sambil menegakkan lutut beliau dan Shafiyyah meletakkan kakinya di atas lutut beliau sehingga ia bisa menaiki unta tersebut.” (H.R. Bukhari)Kisah tersebut ialah tentang Rasulullah yang mementingkan kenyamanan untuk istrinya ketika bepergian atau ketika berada di tempat manapun.Teladan Rasulullah lainnya dalam memperlakukan istri adalah dengan senantiasa memaafkan kesalahan istri. Meski begitu, Rasulullah tetap memberikan nasihat kepada istri-istrinya tanpa menghakimi ataupun menyalahkan.Meski Rasulullah adalah utusan Allah, namun beliau sama sekali tidak sombong kepada istri-istrinya. Teladan Rasulullah ini patut dicontoh oleh umat Islam.Aisyah dan istri Rasulullah yang lain sering berbuat salah dengan menyimpan kecemburuan satu sama lain, hal itu bahkan pernah membuat Rasulullah mendiamkan istri istrinya karena mereka tidak menyukai Maria (salah satu istri Rasulullah) yang melahirkan anak dari Rasulullah hingga akhirnya Rasulullah memaafkan mereka.Rasulullah selalu mengarahkan istrinya pada kebaikan, jika istrinya berbuat salah maka akan diingatkan secara baik baik dengan tutur kata dan tindakan yang baik, tidak pernah sekalipun berbuat kasar.Hal tersebut membuat istri-istri Rasulullah merasa dimuliakan dan diperhatikan sehingga mengikuti apa yang diperintahkan Rasulullah.Suatu hari Aisyah membuatkan minuman untuk Rasulullah yang biasanya beliau menyisakan separuh gelas untuk diminum istrinya, tetapi kali ini tidak hingga Aisyah bertanya sebanyak 3 kali.“Ya Rasulullah biasanya engkau memberikan sebagian minuman kepadaku tapi kenapa pada hari ini tidak kau berikan gelas itu?” Rasulullah lalu memberikan gelas itu pada Aisyah dan ketika dicicipi ternyata rasanya asin. Hal tersebut merupakan cara Rasulullah memuliakan istri yakni tidak mudah marah dan menerima apa adanya.Teladan Rasulullah lainnya adalah beliau tidak pernah berlaku kasar dan selalu memanggil istri-istrinya dengan panggilan yang disukai oleh mereka.Rasulullah memanggil istrinya dengan panggilan kesayangan indah yang disukai, contohnya ialah panggilan kepada Aisyah yaitu Ya Humaira yang artinya wahai wanita yang pipinya kemerah merahan.Aisyah pun merasa sangat senang dengan panggilan tersebut sehingga selalu tersipu malu dan tersenyu bahagia ketika Rasulullah memanggilnya.Rasulullah dalam keadaan apapun walaupun itu dalam kondisi marah tidak pernah sekalipun berbuat ata menyampaikan kalimat yang kasar.Rasulullah selalu memuliakan istri istrinya dalam kondisi apapun, walaupun marah atau istrinya membuat kesalahan, Rasulullah selalu bersabar dan tetap berbuat baik.Hal itu adalah bukti jelas bahwa Rasulullah adalah seorang suami yang paling mampu berbuat mulia kepada istrinya dan tak ada yang mampu seperti beliau di seluruh dunia ini.Demikian penjelasan mengenai teladan Rasulullah dalam memperlakukan istri-istrinya dengan baik, sabar, penuh cinta kasih dan ketulusan.Teladan Rasulullah dalam Memperlakukan Istri (Bagian 2) – Selesai