Teladan dan Kebiasaan Unik Kiai Hasyim Asy’ari
HIDAYATUNA.COM – Kiai Haji Hasyim Asyari sejak dahulu sudah dikenal sebagai ulama besar pendiri ormas besar, Nahdaltul Ulama. Sifat dan sikapnya senantiasa menjadi teladan bagi sesama. Baik bagi orang-orang yang hidup se-jaman dengan beliau atau dalam ruang lingkup keluarga, masyarakat ataupun masyarakat yang mengenalnya lewat sejarah.
Sebagai Rais Akbar NU yang karismatik, Kiai Hasyim Asyari juga memiliki sikap yang patut diteladani. Salah satunya adalah kebiasaan unik dan inspiratif yang dimiliki oleh Kiai Hasyim Asyari sebagai berikut:
1. Nyangkul di Sawah dan Ladang
Salah satu kebiasaan unik Kiai Hasyim Asyari adalah mencangkul di ladang dan sawah miliknya sendiri. Sebuah teladan yang patut di contoh meskipun ia adalah ulama karismatik ia tidak sungkan untuk mencangkul layaknya seorang petani.
Sejak membeli tanah di sekitar pesantren, Kiai Hasyim Asyari menggunakannya untuk bercocok tanam. Setelah selesai mengaji pada pagi hari dan tidak ada acara lain, beliau menggunakan kesempatan itu untuk pergi ke sawah.
Selain memastikan ladangnya dalam keadaan baik, hal itu juga dilakukan oleh Kiai Hasyim Asyari dalam rangka memberikan keteladanan kepada santrinya. Bahwa tugas santri bukan hanya mengaji, melainkan belajar mandiri dengan bertani.
Membawa cangkul dan sabit, berangkat ke sawah bersama santri bukanlah hal yang asing lagi bagi Kiai Hasyim Asyari. Tanpa malu, meskipun beliau adalah ulama yang reputasinya skala internasioanal, tetapi tetap berbaur layaknya seorang petani yang setiap pagi pergi ke sawah.
2. Menjual Hasil Panennya Sendiri ke Pasar
Salah satu hal yang patut diteladi oleh kita semua dari Kiai Hasyim Asyari adalah tidak merepotkan santrinya. Beliau menjual hasil panennya sendiri ke pasar.
Meskipun demikian, tetapi santri santri, Kiai Hasyim Asyari tidak tinggal diam. Ada beberapa santri yang kerap membantu beliau seperti K. Ahyat Halimi dan K. Muchtar dari Banyuangi.
Kiai Hasyim Asyari adalah sosok kiai yang tangguh tak jarang beliau juga pergi ke Surabaya untuk berdagang kuda. Dari dari panen dan perdagangan inilah, Kiai Hasyim Asyari menghidupi keluarganya dan pesantrennya.
3. Senang Menaiki Dokar
Pada jaman itu, tentu transportasi memang sangat minim. Salah satu alat transportasi selai kuda, dokar adalah transportasi yang sangat diminati oleh masyarakat pada saat itu.
Dokar inilah yang juga kerap digunakan oleh Kiai Hasyim Asyari untuk sekedar keliling kampung atau menghadiri acara acara tertentu.
Dikisahkan juga pada suatu hari, Kiai Hasyim Asyari diundang ke dalam suatu pertemuan dan di jemput dengan mobil. Dengan tuturnya yang santun dan sopan, ia menolak menggunakan mobil tersebut.
Alasan berlebihan jika mobil tersebut digunakan untruk menjemputnya. Kemudian Kiai Hasyim Asyari memilih untuk menaiki dokar miliknya.
Ulama adalah warasatul anbiya’, tentu saja Kiai Hasyim Asyari memahami betul posisinya. Oleh karena itu, beliau selalu mengajarkan kesederhanaan, kedisiplinan dan ketulusan dalam mengabdi dan melayani sebagaimana diajarkan oleh Nabi.
4. Tetap Mengimani Salat Meskipun Sakit
Sebagaimana manusia pada umumnya, Kiai Hasyim Asyari juga merasakan yang namanya sakit. Tetapi hal ini, sama sekali tidak menjadi penghalang untuk istiqamah mengimani salat.
Suatu ketika, KiaiHasyim Asyari terserang demam dengan panas yang tinggi, tetapi beliau tetap melangkah dan beregegas mengambil wudhu. Putra-putranya melarang dan siap menggantikan beliau selama sakit.
Namun, Kiai Hasyim Asyari menjawab, “Api neraka lebih panas dari demamku ini.” Dengan dipapah, Kiai Hasyim Asyari tetap mengimani salat.
Dari beberapa teladan unik yang diajarkan Kiai Hasyim Asyari di atas, semua terangkum dalam arti kesederhaan (zuhud) sebagaimana di ajarkan oleh Nabi. Wallahu a’lam.