Amalan Pengabul Hajat, Begini Tata Cara Salat Sunah Hajat Nabi Khidir

 Amalan Pengabul Hajat, Begini Tata Cara Salat Sunah Hajat Nabi Khidir

Melampau Batas dalam Doa (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Salat Sunah Hajat adalah shalat yang dianjurkan oleh Rasulullah saw, sebagaimana hadis berikut ini: “Barang siapa yang berwudhu lalu salat dua rakat dengan sempurna maka Allah SWT akan memberikan apa yang ia inginkan cepat atau lambat.” (HR. Ahmad)

Karenanya kali ini kita akan membahas tentang faidah salah satu sunah hajat yang sangat luar biasa, dimana shalat sunah hajat ini hanya dua rakaat dan sanad ijazahnya bersambung hingga Nabi Khidir a.s., bahkan Imam Syafi’i menyebu salat sunah ini dengan ‘salat sunah hajat untuk mencapai 1000 macam keinginan.’

Syekh Muhammad bin Darustuwaih berkata bahwa, “Saya pernah membaca sebuah kitab karya Imam Syafi’i yang ditulis sendiri oleh beliau, dalam kitab tersebut ada sebuah judul “Shalat sunah hajat untuk mencapai 1000 macam keinginan” shalat hajat ini diajarkan oleh Nabi Khidir AS kepada sebagian ahli ibadah.

Tata cara salat sunah hajat ini sama sebagaimana shalat sunah hajat pada umumnya, namun hanya ada perbedaan dalam bacaan surah pendek setelah Al-Fatihah dan beberapa wirid yang harus dibaca setelah salam. Niat shalat sunah hajat ini juga sama, yaitu:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Teks latin: Ushollii Sunnatal Haajati Rok’ataini Lillahi Ta’ala

Tata Cara Salat Hajat Nabi Khidir

Pada Rakaat Pertama setelah membaca Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca surah Al-Kafirun (قُلْ يَٰٓأَيُّهَا ٱلْكَٰفِرُونَ) sebanyak 10 Kali, lalu pada Rakaat Kedua setelah Al-Fatihah dilanjutkan membaca surah Al-Ikhlas (قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ) sebanyak 11 kali.

Selanjutnya setelah salam melakukan sujud (sujud ini dilakukan diluar shalat dan langsung setelah salam) dengan membaca shalawat, tasbih dan doa berikut ini masing-masing 10 kali :

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ

Teks latin: Allohumma Sholli ‘Ala Sayyidina Muhammad

سُبْحَانَ اللهِ, وَالْحَمْدُ للهِ، وَلَا إِلهَ إِلَّا اللهُ, واللهُ أَكْبَرُ، ولَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ

Teks latin: Subhaanallah Wal Hamdulillah Wa Laailaaha Illa alloohu Wallaahu Akbar Wa Laa Hawla Wa Laa Quwwata Illa Billaahil ‘Aliyyil ‘Azhiim

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Teks latin: Rabbana, Atina Fid Dunya Hasanah, Wa Fil Akhiroti Hasanah, Waqina ‘Adzāban Nar

Setelah selesai membaca shalawat, tasbih diatas serta masih dalam keadaan sujud kita memohon kepada Allah SWT tentang apa yang kita inginkan dan boleh menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa daerah masing-masing karena dilakukan di luar shalat.

Itulah Ijazah shalat sunah hajat dari Nabi Khidir a.s. yang dituliskan oleh Imam Syafi’i, bahkan dalam penutup tulisan tersebut Imam Syafi’i menuliskan:

ِتُقْضَى حَاجَتُكَ بِإذْنِ اللَهِ تَعَالَى

Artinya: “Dengan izin Allah Swt. apa yang engkau inginkan akan dikabulkan.”

Tentu, sebaiknya salat sunah hajat ini tidak hanya dilakukan satu kali, namun lebih bagus bila kita bisa melakukannya beberapa kali dan dilanjutkan wirid-wirid yang telah diajarkan oleh para ulama, diantaranya adalah wirid Huwal Habib yang diajarkan Almagfurlah KH. Abdul Wahab Hasbullah dan telah kami muat pada artikel sebelumnya.

Wallahu ‘Alam bisshowab. []

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *