Tata Cara dan Adab Zikir Pagi Agar Sampai Kepada-Nya

 Tata Cara dan Adab Zikir Pagi Agar Sampai Kepada-Nya

Amalan wirid untuk mencerahkan hati (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Membaca zikir dapat membuat seorang hamba semakin mendekat kepada Allah SWT. Namun demikian, tentu dengan tidak meninggalkan tata cara dan adab dalam zikir.

Adapun tata cara zikir menurut Fiqihul Adiyah wal azkar ialah disunahkan membaca zikir sebanyak tiga kali pada waktu pagi, yakni waktu setelah subuh hingga terbit matahari. Jka seseorang lupa membacanya pada waktu tersebut karena ada suatu halangan, maka ia tidak mengapa membacanya walaupun setelah terbit matahari.

Begitu pula disunahkan membacanya tiga kali pada waktu petang, yakni dari setelah salat Ashar sampai terbenam matahari. Jika lupa atau karena ada halangan pun, maka ia boleh membacanya walaupun setelah terbenam matahari.

Banyak sekali keutamaan dari membaca zikir ini selain semakin mendekatkan kepada Sang Illahi. Begitu pun dengan mengutamakan adab dan tata caranya sehingga hajat atau zikir kita dapat dengan mudah diterima dan sampai kepada Allah SWT.

Sedangkan adab sebelum zikir ialah berwudhu atau bersuci terlebih dahulu. Dengan ini diharapkan tidak ada najis yang dapat menghalangi kita untuk sampai pada Allah SWT. dalam memanjatkan zikir. Kemudian khusyuk dan fokus pada Allah SWT. artinya pikiran jangan sampai kacau sehingga tidak konsentrasi dalam beribadah.

Setelah selesai zikir, Anda juga perlu mengucapkan kalimat Hamdallah, sebagai ungkapan syukur. Selain itu, jangan lupa pula untuk memohon ampun kepada-Nya.

Tata Cara dan Adab Zikir yang Lengkap

Lebih lengkapnya, berikut ini Hidayatuna rangkum tata cara dan adab dalam zikir dari berbagai sumber yang bisa menjadi panduan Anda:

1. Memulai dengan bertaubat dari segala kemaksiatan, membersihkan diri dari sikap pertentangan, menyimpan kekhusyukan dalam hati, lalu tenang dan tunduk.

2. Hendaknya ikhlas, penuh harap, cemas, tunduk, khusyu.

3. Memohon dengan kemauan keras dan kesungguhan.

4. Menguatkan harapan pada Tuhan dan tidak berputus asa dari rahmat Allah Ta’ala sekalipun pengabulannya ditunda.

5. Memulainya dengan mengesakan Allah SWT.

6. Berada pada posisi yang paling sempurna. Jika dalam posisi duduk di suatu tempat, hendaknya menghadap kiblat dan duduk dengan merendahkan diri.

7. Tempat yang digunakan untuk berdzikir harus bersih dari hal yang menimbulkan gangguan.

8. Hendaknya mulut dalam keadaan bersih.

9. Jika ada yang mengucapkan salam, maka harus menjawab salam tersebut lalu melanjutkan berdzikir kembali.

10. Dzikir itu sangat baik dalam segala kondisi, kecuali beberapa kondisi yang dikecualikan oleh syariat. Di antaranya makruh berdzikir dalam posisi duduk ketika sedang buang hajat, sedang berjima’, ketika khutbah bagi orang yang mendengarkan suara khatib, dan ketika berdiri untuk menunaikan salat.

 

 

*Diolah dari berbagai sumber

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *