Tanggapi Soal Pilkada, Muhammadiyah: Apa Guna Jika Rakyat Sakit dan Mati

 Tanggapi Soal Pilkada, Muhammadiyah: Apa Guna Jika Rakyat Sakit dan Mati

Soal Pilkada

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Pemerintah berencana akan tetap menggelar pilkada serentak 2020, meski situasinya masih dalam kondisi darurat wabah Covid-19.

Menanggapi hal itu, Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas agak menyayangkan. Sebab hari ini yang paling penting untuk diprioritaskan oleh pemerintah adalah kesehatan warganya.

Ia secara tegas mengatakan, menjaga kesehatan dan jiwa masyarakat dari dampak Corona adalah yang paling penting.

“Untuk apa gunanya ada pilkada kalau gara-gara pilkada tersebut rakyat pada sakit dan meninggal dunia,” kata Anwar, Jumat (25/9/2020). Dikutip Hidayatuna.com dari Kompas.

Ia tak habis pikir dengan kebijakan para penyelenggara pemilu dan DPR soal penyelenggaraan Pilkada 2020 yang akan tetap dilakuka pada 9 Desember mendatang.

Anwar menjelaskan, sikap mendahulukan kesehatan dan keselamatan jiwa masyarakat juga telah diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945.

Menurutnya, pilkada baru dapat dilakukan jika pemerintah sudah bisa menjamin kesehatan dan keselamatan masyarakat.

Namun, apabila kesehatan dan keselamatan masyarakat belum bisa dijamin, maka pelaksanaan pilkada akan sangat berbahaya.

“Kalau hal itu tidak bisa dilakukan dan pemerintah tetap kukuh untuk menyelenggarakannya maka hal itu jelas-jelas sangat berbahaya dan sangat bertentangan dengan amanat yang ada dalam Pancasila dan UUD 1945,” ujarnta.

Sebagai informasi, sebelumnya Komisi II DPR dan pemerintah yang diwakili Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian berpendapat pandemi Covid-19 di Tanah Air masih terkendali.

Hal itu menjadi salah satu alasan DPR dan pemerintah sepakat tetap melaksanan Pilkada 2020 pada 9 Desember. (Hidayatuna/MK)

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *