Tanggapan PBNU Tentang Virus Pneumonia Corona
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Kesehatan Syahrizal Syarif mengimbau masyarakat untuk tidak panik, merebaknya virus pneumonia jenis corona tetapi juga harus tetapi menjaga kewaspadaannya.
Syahrizal Syarif menyebut, virus pneumonia jenis corona baru merebak di Wuhan, China Tengah. Hingga kini, virus tersebut menyebabkan 170 kasus dirawat, 9 kasus kritis, dan 3 orang meninggal disertai kasus di Beijing, 1 kasus di Thailand, dan 1 kasus di Jepang.
Virus yang menyebar pada waktu itu merupakan virus radang paru-paru yang berat dan menyebabkan angka kematian yang tinggi. “Sampai saat ini tidak ada bukti bahwa wabah ini menyebar dari orang ke orang. Saat ini masih berupa zoonosis, penyakit manusia yang menular dari hewan,” ujar Syahrizal dikutip Selasa (21/1/2020).
Syahrizal menyatakan bahwa pemerintah melalui Kementerian Kesehatan perlu meningkatkan kewaspadaan terutama di pintu masuk Kantor Kesehatan Pelabuhan, terutama bagi mereka yang berasal dari Wuhan, China.
Di samping itu, dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) itu juga mengatakan pemerintah dan media massa harus menyampaikan informasi yang benar dan akurat terkait penyakit tersebut.
“Jangan sampai menimbulkan kepanikan masyarakat yang tidak perlu,” ujarnya.
Menurutnya, pemerintah juga perlu mengaktifkan tim kedaruratan kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian dunia sehingga pemantauan perkembangan wabah bisa dilakukan secara intensif.
“Masyarakat diimbau untuk tidak panik, cukup waspada, terutama bagi mereka yang akan berkunjung ke Wuhan China,” katanya.