Tanggapan NU dan Muhammadiyah Soal Rencana Kemenag Susun Khotbah Jumat

 Tanggapan NU dan Muhammadiyah Soal Rencana Kemenag Susun Khotbah Jumat

Tanggapan NU

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Dua ormas Islam besar di Indonesia, NU (Nahdlatul Ulama) dan Muhammadiyah memberikan tanggapan soal rencana pemerintah melalui Kemenag terkait rencana menyusun khotbah Jumat.

Sekum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti menilai rencana penyusunan naskah khotbah Jumat disebut tidak urgens. Menurut dia, sudah banyak buku dan naskah khotbah yang tersedia di masyarakat.

“Para khatib juga memiliki preferensi dan referensi tersendiri berdasarkan afiliasi organisasi atau menyusun sendiri. Para khatib, terutama di kota, mempunyai kemampuan menyusun dan menyampaikan khotbah yang bagus,” ujar Abdul Mu’ti dilansir dari IDN Times.

Menurutnya, apabila tujuan tersebut untuk menangkal radikalisme, Mu’ti berpandangan langkah tersebut tak banyak memiliki pengaruh. Sebab, gagasan dan gerakan radikalisme lebih banyak tersebar melalui ceramah-ceramah di media sosial dan kajian rutin luring.

Sementara itu, menurut Sekjen LD PBNU Moch. Buchori Muslim mengaku masih belum mendapat pemberitahuan mengenai rencana penyusunan naskah khutbah Jumat.

Ia meminta pihak Kemenag untuk membicarakan terlebih dahulu dengan sejumlah ormas Islam di Indonesia. Sejauh ini lanjut dia, NU diberitahu soal rencana tersebut.

“Belum pernah, saya belum pernah diundang terkait hal itu,” ujarnya.

Sebagai informasi, dalam rangka mencegah radikalisme, Kemenag berencana melakukan penyusunan khutbah Jumat. Adapun materi khotbah Jumat yang diinginkan oleh Kemenag adalah dengan memperkaya isu-isu kontemporer.

“Kami punya ide pengayaan narasi khotbah Jumat. Tapi ini masih rencana yang akan dibahas bersama dengan tokoh ormas, tokoh agama,” ujar Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin.

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *