Tanda-Tanda Orang Berilmu Menurut Raden Ngabehi Ronggowarsito

Tanda-tanda Orang Berilmu (Ilustrasi/Hidayatuna)
HIDAYATUNA.COM – Orang berilmu menjadi rujukan paling utama dalam memahami segala sesuatunya. Misalkan dalam memahami agama Islam, maka kita sebagai orang awam harus mau bertanya dahulu pada orang yang memiliki ilmu keagamaan yang baik.
Jangan kita sebagai orang Islam awam langsung mengambil suatu hukum langsung dari Alquran dan al-hadis. Sebab, kemungkinan besar akan salah paham karena, orang yang bisa mengambil pelajaran dari Alquran dan al-hadis adalah orang berilmu.
Selain dari literatur Islam, dalam khazanah keilmuan Jawa juga dikenal beberapa ciri dari orang yang memiliki ilmu tinggi. Salah satu tokoh dalam budaya Jawa yang menjelaskan ciri dari orang berilmu adalah Ronggowarsito.
Pertanda Orang Memiliki Ilmu
Di dalam serat Wirid Hidayat Jati karya Raden Nagabehi Ronggowaristo dijelaskan ciri dari orang berilmu. Teks tersebut berisi bagaimana ciri dari murid yang layak diangkat sebagai murid oleh calon guru.
Di dalam serat tersebut tidak semua orang bisa diangkat sebagai murid, hanya orang yang memiliki syarat-syarat tertentu saja. Hal ini menandakan, jika seorang guru harus memilih calon murid yang memiliki ciri akan menjadi orang berilmu.
Ada 8 syarat bahwa orang tersebut bisa mendapatkan ilmu tinggi, yakni:
(1) Nastiti (teliti)
Saat saya mencoba membedah makna dari ciri-ciri di atas, saya menemukan kesamaannya dengan beberapa ciri orang berilmu yang disebutkan oleh tokoh-tokoh Islam.
Hal ini menjadi dasar jika Ronggowarsito bukan hanya tokoh kejawen, tetapi sekaligus seorang Kiai dari agama Islam. Terlebih jika dilihat, beliau adalah murid dari Kiai Ageng Muhammad Besar.
Nastiti yang berarti teliti ciri ini mengharuskan seorang yang berilmu harus teliti, tidak boleh tergesa-gesa mengambil keputusan. Mereka juga tidak boleh langsung memvonis pemikiran A itu salah, tetapi harus mempelajarinya dahulu baru mengatakan salah.
(2) Nastapa (berani menderita)
Nastapa artinya berani menderita, ini terkait dengan proses pembelajaran dari orang berilmu. Mereka tentu tidak langsung mendapatkan ilmu dalam waktu 1 atau 2 tahun.
Akan tetapi mungkin saja bisa bertahun-tahun sehingga mereka harus berani menderita, agar bisa mendapatkan keilmuan yang luas.
(3) Kulina (membiasakan diri)
Kulina memiliki arti bisa membiasakan diri, ini adalah sikap dari orang berilmu, bahwa seorang yang memiliki ilmu luas tidak akan pernah menampilkan sikap sombong. Mereka bisa menempatkan diri, ketika berbicara pada orang awam maka dalil yang digunakan akan dipahami oleh orang awam.
(4) Santosa (teguh)
Sikap ini pernah dicontohkan oleh Sahabat Ali bin Abi Thalib, ketika itu ada 3 orang yang bertanya pada Imam Ali (dengan waktu yang berbeda) dengan pertanyaan yang sama. Tetapi Ali bin Abi Thalib menjawab pertanyaan dari ketiganya dengan jawaban yang berbeda. Kemudian sahabatnya bertanya mengapa demikian.
Maka imam Ali mengatakan jika dirinya hanya memberikan penjelasan sesuai dengan pemahaman orang yang sedang bertanya. Ciri yang ke empat dalah Santosa memiliki arti teguh pendirian, orang yang berilmu harus teguh, tidak boleh membolak-balikkan perkataan.
(5) Diwasa(dewasa)
Diwasa berarti bersikap dewasa, bagi orang yang berilmu jika mereka tidak bersikap dewasa maka berarti orang tersebut tidak berilmu. Kemudian ciri yang lainnya adalah engetanĀ berarti memiliki ingatan yang kuat.
(6) Engetan (baik ingatan)
Pada masa sekarang makna dari ingatan yang kuat bukan hanya mampu menghafal semua ilmunya. Tetapi walau mereka tidak mampu menghafal, tetapi ketika ada kitabnya dan bisa menunjukkan dimana letaknya maka mereka sudah berilmu.
(7) Santika(terampil)
Santika memiliki arti terampil, ini menandakan orang berilmu biasanya akan memiliki sikap terampil. Mereka mampu mengolah satu hal menjadi menarik dan mampu memberikan manfaat pada orang lain.
(8) Lana(tahan uji)
Sementara ciri yang terakhir adalah Lana yang berarti tahan uji. Orang yang memiliki ilmu tidak akan gampang menyerah, mereka juga tidak pernah mengeluh pada satu kejadian yang menimpanya.
Calon murid yang berilmu menurut Ronggowarsito dicirikan seperti di atas. Ketika sudah mendapatkan pembelajaran sehingga berilmu, mereka tidak akan pernah meninggalkan sikap yang di atas tadi.
Jika ada orang yang memiliki ciri-ciri seperti di atas, maka sudah bisa dipastikan bahwa orang tersebut memiliki ilmu. Belajar pada orang berilmu maka kita tidak akan pernah tersesat, maka dari itulah Rasulullah pernah bersabda bahwa belajar (bertanya) itu harus pada ahlinya.
Dengan belajar pada orang berilmu, maka kita akan mendapatkan kedamaian, mendapatkan berkah dari Tuhan. Hidup akan damai, bisa saling menghargai perbedaan.