Tamu Membawa Rezeki Lho! Ini Tata Cara Memuliakannya
HIDAYATUNA.COM – Tamu yang datang ke rumah Anda membawa rejeki bagi si tuan rumah. Maka jangan khawatir jika seseorang bertandang ke rumah karena justru ada berkah di dalamnya.
Rasulullah Saw bahkan memerintahkan umatnya untuk memuliakan tamu. Sebab beliau Saw tahu keutamaan memuliakannya sebagaimana pesan hadis yang dikutip dari KH. Ma’ruf Khozin berikut:
ﺇﺫا ﺩﺧﻞ اﻟﻀﻴﻒ ﻋﻠﻰ اﻟﻘﻮﻡ ﺩﺧﻞ ﺑﺮﺯﻗﻪ ﻭﺇﺫا ﺧﺮﺝ ﺧﺮﺝ ﺑﻤﻐﻔﺮﺓ ﺫﻧﻮﺑﻬﻢ (ﻓﺮ) ﻋﻦ ﺃﻧﺲ.
“Jika tamu mendatangi sebuah kaum maka ia datang dengan rezekinya dan jika ia pulang maka pulang dengan ampunan untuk kaum tersebut.” (HR Dailami dari Anas)
Kendati para ulama memberi penilaian daif pada hadis tersebut namun Al-Hafidz As-Suyuthi memiliki hadis jalur lain yang semakna:
ﺇﺫا ﺃﺭاﺩ اﻟﻠﻪ ﺑﻘﻮﻡ ﺧﻴﺮا ﺃﻫﺪﻯ ﺇﻟﻴﻬﻢ ﻫﺪﻳﺔ: اﻟﻀﻴﻒ ﻳﻨﺰﻝ ﺑﺮﺯﻗﻪ ﻭﻳﺮﺗﺤﻞ ﻭﻗﺪ ﻏﻔﺮ اﻟﻠﻪ ﻷﻫﻞ اﻟﻤﻨﺰﻝ (ﺃﺑﻮ اﻟﺸﻴﺦ ﻓﻲ اﻟﺜﻮاﺏ ﺃﺑﻮ ﻧﻌﻴﻢ ﻓﻲ اﻟﻤﻌﺮﻓﺔ اﻟﻀﻴﺎء) ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻗﺮﺻﺎﻓﺔ.
“Jika Allah menghendaki kebaikan kepada suatu kaum maka Allah kirim hadiah kepada mereka; yaitu tamu. Ia datang dengan rezekinya dan pulang sementara Allah telah memberi ampunan untuk tuan rumahnya.” (HR Abu Syekh, Abu Nuaim dan Dhiyauddin Al-Maqdisi dari Abu Qarshafah)
Cara Memuliakan Tamu dalam Islam
Lantas, bagaimana cara memuliakan tamu dalam Islam? Dikutip dari laman website Ponpes Alhasanah Bengkulu, berikut ini penjelasan dan tata cara memuliakan seseorang yang berkunjung ke rumah Anda.
1. Mengucapkan Salam
Disunahkan mengucapkan selamat datang kepada para tamu. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu. Tatkala utusan Abi Qais datang kepada Nabi Saw, Beliau bersabda: “Selamat datang kepada para utusan yang datang tanpa merasa terhina dan menyesal.” (HR. Bukhari)
2. Menghormati dan menyediakan hidangan semampunya
Meski dalam anjuran ‘hanya semampunya’, akan tetapi, tetap berusaha sebaik mungkin untuk menyediakan makanan yang terbaik. Allah SWT. telah berfirman yang mengisahkan Nabi Ibrahim As bersama tamunya:
“Dan Ibrahim datang pada keluarganya dengan membawa daging anak sapi gemuk. Kemudian ia mendekatkan makanan tersebut pada mereka (tamu Ibrahim-ed) sambil berkata: ‘Tidakkah kalian makan?” (QS. Adz-Dzariyat: 26-27)
3. Memberikan Pelayanan dengan Suka Ria
Hendaknya juga dalam pelayanannya diniatkan untuk memberikan kegembiraan kepada sesama muslim
4. Mendahulukan yang Lebih Tua
Mendahulukan yang lebih tua daripada tamu yang lebih muda, sebagaimana sabda dari Rasulullah Saw.:
“Barang siapa yang tidak mengasihi yang lebih kecil dari kami serta tidak menghormati yang lebih tua dari kami bukanlah golongan kami.” (HR Bukhari dalam kitab Adabul Mufrad)
Hadis ini menunjukkan perintah untuk menghormati orang yang lebih tua.
5. Menyajikan Hidangan sampai Selesai
Jangan mengangkat hidangan sebelum tamu selesai menikmati
6. Berbincang-bincang sebagai Hidangan
Di antara adab orang yang memberikan hidangan ialah mengajak mereka berbincang-bincang dengan pembicaraan yang menyenangkan, tidak tidur sebelum mereka tidur, tidak mengeluhkan kehadiran mereka, bermuka manis ketika mereka datang, dan merasa kehilangan tatkala pamitan pulang.
7. Mempersilakan Menikmati Hidangan
Mendekatkan makanan kepada tamu ketika menghidangkannya.
8. Menghormati dengan Mempercepat Penyajian
Mempercepat untuk menghidangkan makanan bagi tamu. Sebab hal tersebut merupakan penghormatan bagi mereka.
9. Mengutamakan Adab dalam Memberikan Hidangan
Merupakan adab dari orang yang memberikan hidangan ialah melayani para tamunya. Kemudian, menampakkan kepada mereka kebahagiaan serta menghadapi mereka dengan wajah yang ceria dan berseri-seri.
10. Masa Pejamuan
Adapun masa pejamuan sebagaimana sesuai dengan anjuran Rasulullah dalam hadisnya, yakni sebagai berikut:
“Menjamu tamu adalah tiga hari. Adapun memuliakannya sehari semalam dan tidak halal bagi seorang muslim tinggal pada tempat saudaranya sehingga ia menyakitinya.”
Para sahabat berkata: “Ya Rasulullah, bagaimana menyakitinya?” Rasulullah Saw berkata: “Sang tamu tinggal bersamanya sedangkan ia tidak mempunyai apa-apa untuk menjamu tamunya.”
11. Mengantarkan Sampai ke Depan
Setidaknya mengantarkan tamu saat hendak mau pulang hingga ke depan rumah.
12. Mengundang Semua Kalangan
Tidak mengkhususkan mengundang orang-orang kaya saja, tanpa mengundang orang miskin, berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Sejelek-jelek makanan adalah makanan walimah di mana orang-orang kayanya diundang dan orang-orang miskinnya ditinggalkan.” (HR. Bukhari Muslim)
Itulah