Taliban dan Afghanistan, Apa yang Bisa Kita Lakukan?

 Taliban dan Afghanistan, Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Mantan Presiden Afghanistan (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Menanggapi isu Taliban yang telah menguasai Afghanistan, maka perlu kita ingat kembali ketika Taliban pernah berkuasa tahun 1996-2001. Rekam jejaknya masih melekat kuat hingga saat ini.

Apalagi Taliban yang berkuasa saat itu dengan sekarang organisasinya sama, asasnya sama, tokoh kuncinya sama, dan gerakannya sama. Dari Afghanistan dan Taliban kita tahu bahwa setiap negara akan melihat negara lain dari sudut pandang kepentingan Nasionalnya masing-masing.

Jika isu politik Afghanistan tidak berhubungan dengan NKRI dan sama sekali tidak ada untungnya bagi NKRI, maka buat apa kita terlibat bicara dalam ranah ini.

Ketika seluruh WNI telah berhasil dievakuasi dengan selamat sejahtera maka tugas sementara sudah selesai. Kita hanya bisa “wait and see” atas situasi yang ada dan mengambil tindakan strategis setelah situasi dipandang kondusif.

Hal yang patut kita waspadai justru pembelokan berita sehingga dijadikan selebrasi kelompok tertentu untuk membangkitkan gerakan radikal menjadi tindakan terorisme.

Penguasaan Taliban atas Afghanistan diframing sebagai kesuksesan yang menginspirasi kelompok tertentu untuk melakukan gerakan serupa itu, terutama di wilayah NKRI ini.

Lalu bagaimana tindakan kita sebagai warga negara menyikapi kasus tersebut? Sebagai warga negara yang baik, kita harus berpartisipasi sebagaimana yang diamanahkan oleh UUD 1945 kita.

Hendaknya kita ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan abadi dan keadilan sosial. Sementara yang bisa kita lakukan ialah menyelamatkan warga Afganistan yang menjadi korban konflik perebutan kekuasaan.

Lalu mengusulkan dan membantu PBB membuat zona aman bagi warga yang ketakutan di sana. Lalu menjamin kesehatan mereka dan menjaga agar tidak terkena bahaya kelaparan.

Juga mendorong agar tercipta kondisi yang damai berhentinya konflik bersenjata di sana. Mendorong semua stakeholder agar menahan diri dan mengedepankan perdamaian daripada konflik.

Shuniyya Ruhama

Pengajar Ponpes Tahfidzul Quran Al Istiqomah Weleri-Kendal

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *