Tak Banyak yang Tahu, Nama Islam Mike Tyson Mengagumkan
Tak Banyak
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Setelah memutuskan menjadi muslim, legenda tinju dunia, Mike Tyson memiliki nama Islam. Tak tanggung tanggung, dirinya bahkan memiliki dua nama Islam sekaligus.
Dua nama Islam Mike Tyson ini ternyata memiliki makna yang sangat mengagumkan. Ironisnya, tak banyak yang tahu tentang nama dan makna yang terkandung dalam nama tersebut.
Adapun nama Islam Mike Tyson yang pertama adalah Malik Abdul Aziz. Tahukah kalian apa makna yang terkandung dalam nama Mike Tyson tersebut?
Dalam bahasa Arab, nama Malik Abdul Aziz memiliki arti sebagai seorang Hamba Allah yang mempunyai kemuliaan dan kekuatan. Sungguh mengagumkan bukan.
Selanjutnya nama Islamnya yang kedua adalah Malik Shabazz. Secara bahasa, nama Malik Shabazz berarti raja atau pemilik keperkasaan dan kemuliaan.
Sebagaimana diketahui bahwa kata Malik sendiri berarti raja atau pemilik. Sedangkan Shabazz berasal dari dua suku kata bahasa Arab, yakni sha’b yang berarti orang dan ‘azz yang berarti perkasa atau mulia.
Dua nama Islam yang mengagumkan ini disematkan kepada legenda tinju dunia ini usai ia mengucapkan dua kalimat syahadat pada tahun 1993 silam.
Dalam laporan Deseret News sebagaimana dikutip Kamis (1/10/2020) Muhammad Siddeeq yang merupakan guru spritualnya mengakui bahwa terkait dua nama Islam ini memang publik banyak yang tidak tahu.
Pasalnya lanjut dia, petinju berjul The Iron ini lebih memilih memakai nama aslinya saat berada di atas ring. Sehingga publik pun hanya tau jika ia bernama Mike Tyson.
Menurut Siddeeq menggunaan nama panggung itu sengaja tetap dipertahankan oleh Tyson atas keputusannya sendiri. Sebab sebelum ia masuk Islam, ia telah lebih dulu tenar dengan nama Mike Tyson.
“Itu keputusan Tyson. Dia tenar sebagai Tyson dan jatuh sebagai Tyson,” kata Muhammad Siddeeq.
Meski telah terpuruk dan jatuh sekalipun yang menyebabkan ia kemudian dijebloskan penjara, Mike Tyson kala itu, kata Siddeeq ingin bangkit dengan tetap mempertahankan nama yang dimilikinya selama ini. (Hidayatuna/Mk)
