Tajir Melintir! Ini Cara Utsman bin Affan Mengelola Hartanya

 Tajir Melintir! Ini Cara Utsman bin Affan Mengelola Hartanya

Utsman bin Affan

HIDAYATUNA.COM – Sahabat nabi Utsman bin Affan Al-Amawi Al-Quarisi dikenal sebagai saudagar kain yang tajir melintir. Kekayaannya tak tertandingi kala itu. Bahkan ia juga menjadi sosok yang dermawan.

Selain memiliki usaha yakni berjualan kain, Utsman bin Affan juga memiliki hewan ternak yang banyak. Di antara peternak yang ada di sana saat itu, Utsman-lah yang paling banyak ternak melebihi yang lainnya.

Utsman bin Affan dipandang sebagai ahli ekonomi. Dengan sumber pendapatan yang lebih dari satu itu, bagaimana kemudian Utsman bin Affan mengelola hartanya? Pertanyaan inilah yang paling banyak dilontarkan orang-orang pada umumnya.

Untuk apa saja uang yang Utsman bin Affan dapatkan? Apakah ia termasuk orang yang senang hidup mewah dan hura-hura? Jika demikian mestinya Utsman bin Affan secara hukum alam, bangkrut. Namun tidak, kekayaan Utsman bin Affan justru terus bertambah.

Sosok yang Dermawan

Utsman bin Affan mengelola hartanya di jalan Allah untuk kepentingan rakyat. Ia membeli sebuah sumur yang sangat jernih airnya, kemudian sumur itu dia wakafkan untuk kepentingan rakyat umum.

Dia juga memperluas Masjid Madinah dan menyumbangkan 1000 ekor unta dan 70 ekor kuda serta 1000 dirham untuk perang Tarbuk.

Di musim kering, Utsman memberikan gandum untuk orang dhuafa yang diangkut oleh 1000 unta. Dia juga memerdekakan budak di hari Jumat.

Dia juga yang mencetuskan adanya polisi keamanan untuk rakyat dan membuat tempat khusus untuk mengadili suatu perkara. Pada saat itu biasanya suatu perkara akan diadili di masjid.

Utsman bin Affan Tinggalkan Harta dan Penuhi Panggilan Allah SWT

Ketika terjadi penyiksaan kaum kafir Qurays terhadap umat Islam, Utsman hijrah menuju Habsyah di daerah Abyssinia, Ethiopia. Utsman hijrah bersama teman-temannya seperti Abu Khudzaifah, Zubir bin Awwam, Abdurahman bin Auf, dan lain-lain. Kemudian ia memenuhi perintah Rasulullah untuk hijrah ke Madinah.

Dalam perjalanan hijrahnya tersebutlah Utsman meninggalkan harta kekayaannya begitu saja. Semua barang dan hasil dagangannya, serta rumahnya dia tinggalkan begitu saja untuk memenuhi panggilan Allah SWT.

Utsman bin Affan diangkat menjadi khalifah ketiga setelah Umar bin Khattab wafat. Saat itu usianya sekitar 70 tahun. Pada masa kepemimpinannya, disebut-sebut masa yang paling makmur dan sejahtera. Utsman juga termasuk as-Sabiqun al-Awwalin, yaitu orang-orang terdahulu yang beriman dan masuk Islam.

Pada masa kepemimpinannya, Utsman berhasil menguasai Syria dan wilayah Afrika Utara, Mu’awiyah bin Abu Sofyan dan Amr bin Ash diangkat menjadi gubernur untuk kedua wilayah tersebut. Selain itu wilayah-wilayah lain yang berhasil dia kuasai adalah Arjna, Persia, Khurasan dan Nashabur (Iran).

Utsman juga membukukan lembaran-lembaran Alquran (mushaf) yang hingga sekarang dibaca oleh umat muslim seluruh dunia.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *