Tahun Baru Semangat Baru

 Tahun Baru Semangat Baru

Sebuah Penantian yang Tak Berujung (pixabay.com)

HIDAYATUNA.COM – 2024 telah tiba menggantikan 2023 yang penuh dengan siklus ketidakpastian, badai kejutan serta rentetan kejadian tak terduga yang selama ini kita lewati. Barangkali, di antara kita semua banyak yang menghadapi masalah silih berganti dalam kurun waktu satu tahun tersebut, mari bersama kita bangkit dan terus melangkah.

Tahun 2023 bisa dikatakan sebagai tahun kedua pasca dunia dilanda wabah Covid-19 selama tahun 2020 hingga awal tahun 2022. Itu artinya, selama satu tahun, kita semua merasakan siklus adaptasi kehidupan baru dengan keanekaragaman misteri serta kejutan yang kita dapat. Otomatis trend baru serta kecenderungan baru hadir dalam kehidupan kita.

Di antara sesuatu yang baru tersebut, bertambah dewasa adalah situasi baru yang setiap orang dapatkan ketika hari berganti hari, bulan berganti bulan serta tahun berganti tahun. Bisa dikatakan, setiap orang sejatinya terus bertambah dewasa  baik secara fisik, pikiran maupun mental. Masalahnya hanya ada satu, sadarkah kita akan hadirnya kedewasaan itu?

Kita semua dalam siklus kehidupan pasti mengalami susah, sedih, terpuruk, dan gagal sekaligus mudah, bahagia, bangkit serta sukses dalam kurun waktu setahun tersebut. Itu artinya, prinsip fundamental yang senantiasa harus kita pegang adalah jangan pernah berprasangka buruk kepada diri sendiri dan Allah Ta’ala sang pencipta.

Sebagaimana yang Allah firmankan melalui hadits Qudsi berikut ini:

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

 

يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ في نَفْسِي وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلأٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً  (رواه البخاري، رقم  7405 ومسلم ، رقم 2675 )

Artinya: “Allah Ta’ala berfirman, ‘Aku tergantung persangkaan hamba kepadaKu. Aku bersamanya kalau dia mengingat-Ku. Kalau dia mengingatku pada dirinya, maka Aku mengingatnya pada diriKu. Kalau dia mengingatKu di keramaian, maka Aku akan mengingatnya di keramaian yang lebih baik dari mereka. Kalau dia mendekat sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Kalau dia mendekat kepada diri-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Kalau dia mendatangi-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendatanginya dengan berlari” [HR bukhari, no. 7405 dan Muslim, no. 2675]

Maka dari itu, marilah bersama kita sambut tahun yang baru ini dengan membersihkan hati kita dari kurungan prasangka buruk. Berprasangka baiklah dan berbuat baiklah pada siapapun sekalipun mereka berusaha menjatuhkan dan menjelekkan kita. Karena pada hakikatnya, masa lalu adalah sejarah, masa depan adalah misteri, dan masa kini adalah kenyataan.

Kita harus realistis tapi kita juga jangan lupa bahwa setiap nafas yang kita hirup di muka bumi ini adalah hadiah tak terhingga dari Allah Ta’ala kepada hambanya. Wallahua’lam.

Muhammad Ahsan Rasyid

Muhammad Ahsan Rasyid, magister BSA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang juga aktif di berbagai organisasi dan kegiatan sukarelawan. Tinggal di Yogyakarta, dapat disapa melalui Email: rasyid.ahsan.ra@gmail.com.

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *