Tags : Ulama perempuan

Pengalaman Perempuan Sebagai Sumber Otoritatif Keulamaan Perempuan

HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang berisi tentang seorang perempuan haid, tidur di kereta, kemudian ditegur oleh petugas. Sebenarnya tidak ada yang salah dalam peristiwa itu. Namun, terdengar jelas orang yang mengambil video menertawakan peristiwa tersebut. Tidak hanya tertawa, ia juga mencaci maki dengan kalimat yang kurang sopan untuk didengar. Padahal, dirinya […]Read More

Muslim PAA Siap Menyambut Ramadan dengan Bahagia

HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Siap Menyambut Ramadan dengan Bahagia” adalah tema utama pengajian yang digelar oleh Jama’ah Musholla Al-Firdaus, Jum’at, 17 Maret 2023 kemarin. Musholla yang berada di dalam komplek Perumahan Purwo Alam Asri (PAA) ini tepatnya berdiri di dusun Sanggrahan, desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Yogyakarta. Pengajian yang dihadiri puluhan warganya tampak semakin semarak dengan kehadiran […]Read More

Harta Itu Sebagai Sarana, Bukan Tujuan

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Ustadzah sekaligus putri pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Imaz Fatimatuz Zahra (Ning Imaz) menjelaskan bahwa harta sejatinya hanyalah sebagai sarana dalam hidup, bukan sebagai tujuan. “Uang itu bisa menambal kekurangan yang ada di dalam diri kita, tapi sifatnya hanya sementara. Pada akhirnya perasaan kurang dan kosong itu akan menagih lagi pada diri […]Read More

Menilik Kontribusi Perempuan Pendidik, Hj. Nok Yam Suyami

HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Di dalam buku Muslimah Yang Diperdebatkan (2019), Kalis Mardiasih memberi argumentasi historis ihwal figur perempuan yang berdaya. Ia menuliskan: “Manusia pertama yang mengimani kerasulan Muhammad saw. adalah Khadijah r.a. Jika proses keberimanan adalah suatu transaksi spiritual yang melibatkan intelektualitas, Khadijah adalah perempuan yang berilmu tinggi. Aisyah r.a., adalah perempuan perawi hadis terbaik dan […]Read More

Mengenal Fatima Seedat, Ulama Perempuan dari Afrika Selatan

HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Mendengar nama Fatima Seedat tentu tidak asing bagi kalangan cendikiawan muslim dan feminisme. Fatima Seedat merupakan seorang aktivis yang bergerak dalam membela hak-hak perempuan, konsultan dan akademisi sebagai dosen senior dari Afrika Selatan. Namanya terkenal karena karya dan pemikirannya yang begitu khas dalam bidang Gender, Hukum Islam, Islam dan feminisme. Gerakannya dalam […]Read More

Kongres Ulama Perempuan Indonesia Deklarasikan Jaringan KUPI Muda

HIDAYATUNA.COM, Jepara – Perhelatan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) II di Pondok Pesantren Hasyim Asy’ari, Bangsri, Jepara, telah sampai pada hari terakhir. Setelah melalui berbagai kegiatan dan forum, di hari ketiga ini terdapat pembacaan pandangan dan sikap keagamaan, serta rekomendasi KUPI II. Selain itu ada juga pembacaan Ikrar Bangsri Jepara dan pembacaan Deklarasi Jaringan KUPI Muda. […]Read More

KUPI II Bertepatan dengan HAKTP, Momentum Perjuangan Hak Asasi Perempuan

HIDAYATUNA.COM, Jepara – Pelaksanaan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) II pada hari kedua bertepatan dengan dimulainya 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (16 HAKTP). Setiap tahunnya, kampanye 16 HAKTP diperingati setiap tanggal 25 November sampai 10 Desember yang merupakan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional. Andy Yentriyani, Ketua Komnas Perempuan, menjelaskan bahwa tanggal itu dipilih untuk […]Read More

KUPI, Gerakan Ulama Perempuan di Indonesia yang Menginspirasi Dunia

HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Dalam perhelatan KUPI atau Kongres Ulama Perempuan Indonesia pada tahun 2017 menghasilkan tiga rekomendasi meliputi masalah pencegahan pernikahan usia anak, penghapusan kekerasan seksual, serta pencegahan kerusakan alam dalam konteks ketimpangan sosial. Pandangan keagamaan KUPI tentang pencengahan perkawinan usia anak telah dipakai sebagai rujukan untuk meningkatkan usia menikah dari 16 tahun menjadi 19 tahun […]Read More

Nyai Siti Muri’ah, Ulama Perempuan dari Benua Etan Samarinda

HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Di berbagai literatur keislaman, ulama banyak terdefinisikan. Misalnya saja dalam karya Ulama Bugis (2009) yang ditulis Abd. Kadir Ahmad. Di situ, ulama dilekatkan pada tiga kualifikasi yang mesti ada pada diri seseorang agar bisa disebut sebagai ulama; kapasitas keilmuannya, pengamalan, dan akhlak yang dimiliki. Definisi tersebut memang netral, tidak memihak pada jenis kelamin […]Read More

9 Nilai KUPI sebagai Cerminan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin

HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Lima tahun silam, Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) pertama kali diselenggarakan di Cirebon, bertempat di Pondok Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy. Sebuah lembaga pendidikan agama yang dipimpin oleh seorang ulama perempuan, Nyai Hj. Masriyah Amva. Momentum KUPI kala itu berhasil melahirkan fatwa keagamaan yang berkeadilan gender dengan mempertimbangkan pengalaman sosial serta biologis perempuan. Perspektif […]Read More