Tags : cerpen islami

Suara Adzan yang Dirindukan

HIDAYATUNA.COM – “Subhanallah.. indah sekali suara itu..” aku mengkhayal sambil meresapi panggilan Allah yang dilantunkan dengan fasih dan merdu itu. Namaku Nabila Rania Zahra, atau bisa dipanggil Zahra, aku terlahir dari keluarga yang sederhana dan sangat harmonis. Kisahku ini dimulai ketika aku memasuki bangku Aliyah, kala itu aku dikirim oleh abi dan umi ke Pondok […]Read More

Perpisahan Kedua

Namaku Reny Hadijah, aku biasa dipanggil Reny, aku gadis yang periang dan sangat manja dan aku beruntung mempunyai seorang kekasih yang sangat memanjakanku dia adalah ali syaputra tapi sudah genap 3 tahun aku menjalin hubungan LDR dengan dia tapi meski begitu kita saling percaya. Ali pergi meninggalkanku karena kerjaan nya di jakarta sedangkan aku sendiri […]Read More

Suamiku Ustadz Ganteng Part 2

Assalamu’alaikum, kekasih halalku. Tak pernah terbayang akan seperti ini dengan takdirku. Dinikahi oleh lelaki yang selalu kusebut dalam doa. Kau memang tak tahu dan tak akan pernah tahu betapa seringnya namamu terucap dalam do’a Mas Zafran, kekasihku Lelaki pertama selain ayah yang menyentuhku, mengecup lembut wajah ini hingga menimbulkan desiran hebat. Mas Zafran, kekasihku Terima […]Read More

Suamiku Ustadz Ganteng

Apa rasanya jika cinta yang diperjuangkan berakhir dengan penolakan? Sakit? Kecewa? Itu yang kurasa dulu. “Jadi, kehadiran kami ke sini untuk mengkhitbah putri Kiai, Fida Nurlaeli. Untuk anak kami Zafran,” ujar Abi dengan lembut dan tegas. Aku hanya mampu menunduk tanpa berani melihatnya. Jantungku memompa cepat, peluh turun dengan deras. Fida, salah satu santri sekaligus […]Read More

Surga Yang Dirindukan

“Tenang sayang, pernikahan kita ini akan membuatmu menderita. Sama sepertiku yang dulu kau khianati. Ini bukan rumahmu surgamu, melainkan neraka yang akan melumatmu perlahan,” gumamku dengan wajah penuh dendam. Sejahat itukah jadinya diriku akibat ulah Khalid ? Sampai-sampai aku menjadikan pernikahan ini sebagai lelucon dan ajang balas dendam ? Tapi, mau bagaimana lagi. Suratan takdir […]Read More

Bunda, Tolong! Ayah, Jangan!

Di suatu senja menjelang malam aku bersama ayah menemani kakak sepupu untuk sekedar jalan-jalan. Kakak sepupuku usianya jauh lebih tua, tetapi dia mengalami sebuah pertumbuhan yang abnormal. Usianya jauh lebih tua tetapi ukuran tubuhnya sama sepertiku. Tidak bisa berjalan dan hanya mengandalkan sepeda bayi sebagai alternatifnya berpergian. Singkat cerita sampailah kami di depan rumah guru […]Read More