Suriah Dituduh Dalang Hubungan AS dan Iran Memanas
HIDAYATUNA.COM, Dubai – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani membantah adanya tautan ke situs yang ditargetkan oleh Amerika Serikat di Suriah.
Militer AS menuduh Iran melakukan serangan di Deir Ezzor Suriah terhadap fasilitas infrastruktur yang digunakan oleh kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan Korps Pengawal Revolusi (IRGC) elit Iran.
“Serangan AS terhadap infrastruktur dan orang-orang Suriah merupakan pelanggaran kedaulatan dan integritas wilayah Suriah. Situs yang ditargetkan tidak memiliki tautan ke Republik Islam,” kata Kanaani, Dikutip dari Arab News, Kamis, (25/08).
Serangan itu terjadi ketika Amerika Serikat menanggapi rancangan perjanjian yang diusulkan oleh Uni Eropa yang akan mengembalikan kesepakatan nuklir 2015 dengan Iran yang ditinggalkan oleh mantan Presiden Donald Trump.
Perlu diketahui bahwasanya saat ini Presiden Joe Biden kembali berusaha untuk mengfungsikan senjata nuklir sebagai salah satu tujuan kesepakatan.
Pasukan AS pertama kali dikerahkan ke Suriah selama kampanye pemerintahan Obama melawan Daesh, bermitra dengan kelompok pimpinan Kurdi yang disebut Pasukan Demokrat Suriah. Ada sekitar 900 tentara AS di Suriah, kebanyakan dari mereka di timur.
Milisi yang didukung Iran mendirikan pijakan di Suriah saat berperang untuk mendukung Presiden Bashar Assad selama perang saudara Suriah.
Komando Pusat Militer mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan tersebut bertujuan untuk melindungi pasukan AS dari serangan oleh kelompok-kelompok yang didukung Iran. []