Surga Dibalik Dinding Istana Topkapi Turki
HIDAYATUNA.COM – “Sebagian besar bangunan asli Istana Topkapi yang legendaris masih utuh, demikian pula artefak-artefaknya yang indah. Sejarahnya menyimbolkan kekaisaran Utsmaniyah, perpaduan kemegahan dan interior”.
Didirikan oleh Mehmed II pada tahun 1450-an, Istana Topkapi adalah salah satu istana yang paling tersohor di dunia Islam. Istana yang dibangun di akropolis Konstantinopel kuno terletak di titip pertemuan Selat Borporus, Tanjung Tanduk Emas dan Laut Marmara yang merupakan lokasi ideal bagi pusat baru kekuasaan Kekaisaran Utsmaniyah. Sulit membayangkan bahwa sekeliling komplek itu dulunya berupa kawasan perburuan dan taman, namun bagian intinya yang berupa serankaian istana masih ada.
Didirikan di atas lahan seluas 700.000 m2, istana yang merupakan istana terluas kedua di dunia ini mulai dibangun pada awal 1453. Diawali dengan keinginan Sultan Mehmed II untuk membangun sebuah istana sebagai pusat kekaisaran Turki Utsmani. Sultan Mehmed II menguasai Istanbul setelah menaklukannya dari tangan Kekaisaran Roma pada 1453. Dari sanalah Istana ini mulai daibangun dan terus mengalami perubahan hingga 1855.
Arsitektur
Istana Topkapi memiliki arsitektur yang indah, saking indahnya istana ini juga disebut-sebut sebagai bangunan terbaik bahkan hingga saat ini. Sedikitnya, ada lima orang yang merancang bangunan istana. Diantaranya, Sultan Mehmed II, Alaudin, Davud Aga, Mimar Sinan dan Sarkis Balyan. Perpaduan kelimanya menunjukkan perkembangan seni arsitektur di Turki yang saat itu sudah sangat maju.
Salah satu ruangan yang menunjukkan keindahannnya adalah ruang buah yang berasal dari abad ke-18, dimana panel-panel kayu berlukiskan buah dan bunga menghiasi dinding dan langit-langit. Bagian dalam Istana Topkapi dipenuhi dengan pilar-pilar disan Yunani, jam-jam besar lukisan ayat Al-Qur’an (kaligrafi), lukisan Prancis, cermin dari Belgia, dan lainnya.
Keteraturan yang Rumit
Bila hari ini kita berjalan menyusuri Istana Topkapi, kita akan merasa amat bingung, bangunan dasar yang rumit berevolusi secara organik dari fondasi awal kompleks itu di akhir abad ke -16 dan bahkan setelahnya, berkat berbagai penambahan dan perubahan yang berlanjut sampai tahun 1855, ketika keluarga kerajaan pindah ke Istana Dolmabahce. Walaupun kegunaan utama dari bagian-bagian utama tidak berubah selama berabad-abad, fungsi sejumlah bagian telah berubah, sehingga menambah kebingungan.
Akan tetapi, ada keteraturan ketat yang mewarnai kehidupoan sehari-hari di dalam kompleks tersebut. Kelompok-kelompok tertentu diizinkan memasuki bagian-bagian tertentu pada waktu-waktu yang ditentukan untuk melakukan tugas-tugas yang telah digariskan. Sejumlah wilayah sama sekali tak boleh dimasuki kecuali oleh segelintir orang. Sultan sebagai satu-satunya pria dewasa yang bujan orang kasim yang boleh memasuki harem, wilayah tempat tinggal perempuan. Bahkan akses memasuki istana pun semakin sulit ketika kita mendekati istana keempat, wilayah pribadi sang sultan.
Tata Ruang yang Hierarkis
Gerbang kemuliaan menuju istana pertama, di mana percetakan uang kekaisaran dan gereja Hagia Irene buatan abad ke-8, yang digunakan di masa Utsmaniyah sebagai gudang dan bengkel senjata, masih berdiri. Ketika tiba di Gerbang penghormatan atau Gerbang Tengah, semua orang kecuali sang sultan harus turun dari kuda untuk memasuki istana kedua, tempat berkumpul utama para penghuni istana, tempat pertemuan-pertemuan akbar dengan sultan dan merupakan titik akses menuju berbagai bagian istana lainnya.
Mulai dari Gerbang Kebahagiaan, atau Gerbang Kasim Putih, hanya segelintir orang yang diizinkan sultan memasuki istana ketiga, yang dikelilingi oleh Ruang petisi, atau Ruang Singgasana, Perpustakaan Ahmed III (memerintah 1703-1730), Masjid Aghas, paviliun sang penakluk (tempat gudang harta dalam), Asrama 39 Abdi (abdi ke 40 adalah sultan sendiri), dan apartemen-apartemen sang sultan.
Dari area ini, sultan memasuki harem, sebuah kompleks yang ukurannya juga sebesar istana, apartemen-apartemen dengan beberapa masjid yang lebih kecil atau lebih besar, ruang perwara, hammam (pemandian), dan gudang. Terakhir, di istana keempat yang merupakan area paling dalam adalah area mewah yang dulu hanya dikhususkan untuk sultan, di antaranya Paviliun Baghdad yang berdekorasi menakjubkan serta lereng yang mengarah ke laut masih dihiasi tanam-tanaman dan memberikan sedikit bayangan mengenai taman-taman yang dahulu mengelilingi istana itu.
Drama dan Kebosanan
Kemustahilan memasuki istana dan rahasia yang menyelubungi kehidupan di balik tembok-temboknya melahirkan dan menyebarkan berbagai cerita mengenai Topkapi, yang merupakan campuran mitos dan fakta. Fantasi-fantasi erotik yang berpusat pada harem, yang pada kenyataan lebih mirip sarana pendidikan untuk perempuan daripada sarang birahi sang sultan.
Diantara dinding-dinding berubin yang mengagumkan di ruang sunat, sulit membayangkan eksekusi saudara-saudara laki-laki sultan yang baru, dengan tujuan agar tak ada pesaing dari garis keturunan yang sama. Ruang-ruang harem menjadi saksi bisu kekuasaan lebih dari satu ibu sultan yang angkuh dan penderitaan beberapa sultan lemah yang lebih memilih ‘sangkar emas’ daripada tenda militer. Akan tetapi masa-masa menarik yang singkat itu hanyalah selingan bagi bertahun-tahun tugas-tugas resmi yang dilaksanakan berulang-ulang oleh para pejabat, pekerja, dan budak yang menyokong pemerintahan kekaisaran raksasa tersebut.
Museum Topkapi
Istana Topkapi berubah menjadi museum pada masa pemerintahan Ottoman Turki pada 3 April 1924 atas perintah Mustafa Kemal Attaturk. Istana ini merupakan warisan terbesar Kerajaan Turki Utsmani yang saat ini merupakan salah satu situs warisan dunia UNESCO. Sejarah mencatat ada 24 sultan yang pernah tinggal di istana ini hingga 1839 M. Terdapat banyak berharga yang disimpan di dalam Museum Topkapi saat ini. Diantaranya adalah barang-barang peninggalan Nabi Muhammad SAW.
Tidak semua area Istana dapat dikunjungi oleh pengunjung, meskipun memiliki banyak kamar dan ruang, namun hanya beberapa ruangan yang dibuka untuk umum. Pada saat memasuki area utama museum ini, pengunjung bisa melihat berbagai barang bersejarah dari pada Nabi dan juga Ka’bah. Karena barang-barang ini sangat bersejarah dan langka bagi umat muslim, pengunjung tidak diperbolehkan untuk mengambil gambar ataupun menyentuh barang-barang yang ada di museum ini. Peraturan ini ditetapkan untuk mencegah kerusakan pada barang-barang yang ada di museum.
Di dalam istana ini, terdapat banyak peninggalan dari abad ke-16 dan abad ke-20. Dari peninggalan Nabi Muhammad SAW, istana ini memiliki mantel, rambut dari janggut nabi, gigi nabi yang rusak dari pertempuran, jejak kakinya, surat, busur, dna juga pedangnya. Ada juga peninggalan yang di kaitkan dengan nabi lain, seperti nampan yang digunakan oleh nabi Ibrahim AS, tongkat Nabi Musa AS, dan sajadah putri Nabi Muhammad AS, Fatimah.
Yang banyak menarik perhatian adalah pedang Nabi Muhammad SAW yang bertabur permata. Di bagian seluruh sarung dan gagangnya terdapat 555 butir permata, khususnya di gagangnya terdapat 150 permata. Pedang Al-Ma’thur adalah pedang Rasulullah yang dimiliki sebelum menerima wahyu kini disimpan di Museum Topkapi, Turki. Namun yang di tunjukkan di museum adalah replikanya saja.
Alasan mengapa barang-barang berharga tersebut terdapat di istana ini adalah karena para sultan Ottoman Turki memiliki tugas untuk memelihara dan memperbaiki Ka’bah di Mekkah, Sebagai Khalifah Islam dari abad ke-16. Karena banyak benda-benda berharga yang harus diganti dari waktu ke waktu, benda yang lama pun di bawa ke Istana Topkapi dan menjadi koleksi peninggalan suci.Untuk mengunjungi Museum di Istana Topkapi ini, para pengunjung terlebih dahulu harus memesan tiket. Museum dibuka setiap hari kecuali hari selasa. Ada ketentuan visit hour yang memiliki jam-jam tertentu untuk bagian tertentu. Pada setiap musim dingin, Museum, Harem dan Hagia Irene bisa dikunjungi antara pukul 09.00 AM – 04.45 PM waktu setempat. Dan pada musim panas, Museum, Harem dan Hagia Irene bisa dikunjungi antara pukul 09.00 AM – 06.45 PM waktu setempat.