Surah At-Tien: Renungan Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus
![Surah At-Tien: Renungan Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus](https://i0.wp.com/hidayatuna.com/wp-content/uploads/2021/08/Kemerdekaan-Indonesia.jpeg?resize=850%2C560&ssl=1)
Kemerdekaan Indonesia (Ilustrasi/Hidayatuna)
HIDAYATUNA.COM – Indonesia telah melewati kemerdekaan selama 76 tahun. Waktu selama itu membawa makna tersendiri sehingga patut kita renungkan melalui surah At-Tien berikut ini.
Dalam Surat At-Tien ayat 1-3: Gusti Allah SWT menjadikan para yang bergelar Ulul Azmi sebagai sumpah-Nya. Ketika menyebut Kanjeng Nabi Nuh AS, disimbolkan dengan buah Tien, buah yang pertama dijumpai setelah banjir besar.
Ketika menyebut Kanjeng Nabi Ibrahim AS dan Kanjeng Nabi Isa AS disimbolkan dengan Buah Zaitun yang pada masa dulu banyak terdapat di Palestina. Ketika menyebut Kanjeng Nabi Musa AS, disimbolkan dengan Bukit Tursina (Gunung Sinai) tempat beliau menerima wahyu pertama.
Namun ketika menyebut Kanjeng Nabi Muhammad SAW, Gusti Allah SWT memberikan simbol yang tegas: Wahadzal baladil amin (Demi Negeri Yang Aman ini).
Dalam kitab tarikh maupun siroh Nabawiyah disebutkan Kanjeng Nabi SAW sangat menjunjung tinggi keamanan dan kedamaian negeri tempat beliau tinggal. Baik di Makkah maupun di Madinah.
Oleh karena itu, kita hari ini sebagai kaum Muslimin yang mayoritas di negeri ini, jangan sekali-kali mengaku sebagai Umat Nabi Muhammad SAW kalau tidak bisa mewujudkan NKRI yang aman dan damai.
Allahumma sholli ala Sayyidina Muhammad