Surah Al-Imran, Surah yang Menceritakan Penciptaan Alam dan Bumi

 Surah Al-Imran, Surah yang Menceritakan Penciptaan Alam dan Bumi

Meninjau Al-Quran dari Sisi Nahwu Sharaf dan Balaghah (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Surah Al-Imran banyak mengandung keutamaan, salah satunya dalam menceritakan penciptaan alam dan bumi. Kandungan Surah Al-Imran tentang penciptaan alam dan bumi ini ada dalam ayat 190-191 berikut ini:

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ . الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Inna fii kholqis samaawaati wal ardli wakhtilaafil laili wan nahaari la-aayaatil l-ulil albaab. Alladziina yadzkuruunallooha qiyaamaw wa qu’uudaw wa ‘alaa junuubihim wayatafakkaruuna fii kholqis samaawaati wal ardli robbanaa maakholatqa haaadzaa baathilaa, subhaanaka faqinaa ‘adzaaban naar

Artinya :

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS. Ali Imran: 190-191)

Penciptaan langit dan bumi serta silih bergantinya malam dan siang, menandakan kekuasaan Allah SWT. untuk ulul albab. Buya Hamka menjelaskan dalam Tafsir Al Azhar bahwa Allah mengarahkan hamba-hamba-Nya untuk merenungkan alam, langit, dan bumi.

DIA mengarahkan semua hamba-Nya supaya memakai pikirannya dan memperhatikan pergantian antara siang dan malam. Semua itu penuh dengan tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah SWT.

Setiap orang yang bisa memahami bahwa penciptaan langit dan bumi serta pergantian siang dan malam adalah tanda kekuasaan Allah SWT., maka mereka adalah ulul albab. Menurut Ibnu Katsir, mereka merupakan orang yang memiliki akal sempurna dan memiliki kecerdasan.

Apa Itu Ulul Albab?

Ali Imran ayat 191 menerangkan tentang ciri-ciri ulul albab. Ulul albab merupakan orang yang sering berzikir dan berpikir. Ia berzikir dalam semua kondisi, baik berdiri, duduk, maupun berbarig.

Ia juga memikirkan penciptaan alam semesta sampai pada kesimpulan bahwa Allah yang menciptakan alam tidaklah sia-sia. Oleh sebab itu, ia pun kemudian berdoa kepada Allah SWT dan memohon perlindungan dari kejamnya siksa neraka.

Setiap ulul albab selalu mengingat Allah dalam semua kondisi dan ulul albab juga menggunakan akalnya untuk melakukan tafakur dan memikirkan penciptaan alam semesta.

Tafakur yang benar akan mengantarkan pada simpulan bahwa Allah SWT menciptakan alam semesta dan segala sesuatu di dalamnya tidak ada yang sia-sia karena semua adalah benar dan semuanya bermanfaat.

Tafakur yang benar juga akan melahirkan kedekatan kepada Allah SWT, mengakui kelemahan makhluk dan juga mengakui kekuasaan Allah SWT, serta akan memanjatkan doa kepada Allah.

Tangisan Rasulullah Iringi Turunnya Surah Al-Imran

Surah Al-Imron merupakan surah ketiga dalam kitab suci umat Islam, Alquran. Surah ini termasuk ke dalam surah Madaniyah dengan jumlah ayatnya sebanyak 200 ayat.

Banyak sekali  yang terkandung dalam surah ini selain penciptaan alam dan bumi. Salah satunya adalah kandungan surah Al-Imran ayat 190-191 yang membuat Rasulullah menangis ketika turunnya ayat tersebut.

Diriwayatkan dari istri Rasulullah, Aisyah RA dalam sebuah malam ketika mereka tidur bersama, Rasulullah berkata: “Ya Aisyah, izinkan aku untuk beribadah kepada Rabb-ku” Aisyah kemudian menjawab “Aku sesungguhnya sangat senang merapat denganmu, tapi aku senang melihatmu beribadah kepada Rabbmu.”

Ketika Rasulullah Saw, Ia menangis hingga air matanya membasahi kainnya, sebab merenungkan ayat Alquran yang dibacanya. Setelah itu, beliau kembali duduk dan memuji Allah kemudian menangis tersedu-sedu.

Rasulullah mengangkat kedua tangannya untuk berdoa sembari menangis dan air matanya membasahi tanah. Begitulah Maha Besarnya Allah SWT. yang bisa kita saksikan dalam surah ini. Semoga menjadi pengingat bagi setiap hamba akan kekuasaan-Nya.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *