Sunan Gunung Jati, Wali Allah yang Menjadi Raja

 Sunan Gunung Jati, Wali Allah yang Menjadi Raja

Sunan Gunung Jati, Wali Allah yang Menjadi Raja (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Sunan Gunung Jati atau Syekh Syarif Hidayatullah dikenal sebagai anggota Walisongo. Ia mensiarkan agama Islam di Pulau Jawa.

Dilansir dari NU Channel, Sunan Gunung Jati pada sekitar tahun 1448 Masehi, di Kairo, Mesir. Ia wafat pada sekitar tahun 1569 Masehi di Cirebon.

Disebutkan bahwa ayah Sunan Gunung Jati berasal dari Mesir yang merupakan keturunan ke-17 dari Rasulullah Saw bergelar Maulana Muhammad.

Sementara ibunya adalah seorang putri dari Raja Pajajaran, Sri Maharaja Prabu Siliwangi, Nyai Rara Santang. Lalu berubah nama menjadi Syarifah Muda’im setelah masuk Islam.

Sunan Gunung Jati dikenal sebagai salah satu Walisongo menggunakan dakwahnya melalui jalur politik. Ia memanfaatkan ilmu politiknya untuk jihad menyebarkan ajaran Islam.

Sebagai informasi, ayah dan ibu Sunan Gunung Jati tinggal di Mesir setelah keduanya menikah. Lalu beberapa waktu kemudian sang ayah meninggal dunia. Saat itu usia Sunan Gunung Jati masih sangat muda.

Setelah kematian sang ayah, ibunya pun memutuskan untuk kembali ke Jawa sekitar tahun 1470 Masehi. Hal inilah yang menjadi awal mula Sunan Gunung Jati menginjakkan kaki di tanah Jawa, tepatnya di Cirebon.

Kedatangan Syarif Hidayatullah muda di Jawa disambut baik oleh pamannya yang merupakan seorang raja Cirebon bernama Raden Walang Sungsang.

Berkat dukungan dari kesultanan Demak dan pamannya, ia kemudian diangkat sebagai raja kedua Cirebon menggantikan pamannya pada tahun 1479 Masehi. Ia menyandang gelar Maulana Jati. []

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *