Sumbangsih Pendidikan Islam Terhadap Sejarah Kebangkitan Indonesia

 Sumbangsih Pendidikan Islam Terhadap Sejarah Kebangkitan Indonesia

HIDAYATUNA.COM, Banda Aceh – Kepala Kawil Kemenag Aceh, M Daud Pakeh melalui Kepala Bagian Tata Usaha, Saifuddin dalam rapat koordinasi (Rakor) dan Evaluasi Program Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren), di Mata Ie Resort, Kota Sabang Lembaga, di Aceh, itu menginginkan bahwa Pendidikan Islam, baik pesantren, Madrasah Diniyah dan Lembaga Pendidikan Quran, atau LPQ, harus memberikan sumbangsih yang besar bagi Tanah Air Indonesia ini.

“Siapapun di negeri ini tidak bisa memungkiri besarnya jasa pondok pesantren atau dayah dalam sejarah pembangunan Indonesia yang beradab,” ujarnya, di Aceh, Selasa (01/10/2019) malam.

Selain itu, ia menilai, pesantren serta diniyah dan LPQ di Aceh, sebagaimana diakui oleh para pakar sejarah, merupakan lembaga pendidikan Islam yang telah berjasa mencetak para pendakwah yang kemudian menyebarkan Islam ke seluruh pelosok Nusantara.

“Sejarah sudah membuktikan bahwa pesantren atau dayah merupakan benteng terakhir kekuatan umat Islam dalam melawan imprealisme asing. Dan dewasa ini, pesantren di Aceh juga menjadi benteng terakhir pertahanan akidah umat,” paparnya.

Lebih jauh, ia kemudian meyakini dengan kekuatan pesantren sebagai basis pengembangan ilmu agama dan sub sistem dalam masyarakat akan selalu diuji oleh tantangan zaman yang selalu mengikuti perkembangan dunia yang dinamis. Bahkan, di tengah arus deras perubahan dunia, pesantren atau dayah tidak hanya menjadi benteng pertahanan atas berbagai serangan pemikiran yang menghancurkan nilai-nilai Islam yang mulia, akan tetapi juga bisa berperan ekstra dalam melakukan ekspansi nilai-nilai yang telah dibangun selama ini ke dalam struktur kehidupan berbangsa dan bernegara,” jelasnya.

Seperti yang sudah diketahui bahwa banyak nilai-nilai positif dari pesantren, diniyah dan LPQ yang harus ditampilkan keluar. Baik nilai-nilai kemandirian, ikhlas dan ukhuwah islamiah.

“Maka, Kementerian Agama memiliki tugas untuk selalu melakukan pembinaan dan penguatan pesantren-pesantren, diniyah dan LPQ melalui Bidang khusus, yaitu Bidang PD Pontren,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, di sisi lain, Asisten Pemerintahan, Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat pada Sekretariat Daerah Kota Sabang, Andri Nourman mengatakan, bahwa di samping ekspansi nilai-nilai positif, perlu dibangun koordinasi yang sinkron dan mengevaluasi program-program yang telah dikembangkan, sekaligus merencanakan program ke depan dengan lebih matang.

“Kegiatan seperti ini perlu dilakukan, apalagi tujuannya untuk mengidentifikasi masalah-masalah dan solusi dalam pengambilan kebijakan terhadap pembangunan pendidikan Islam, terutama terkait pendidikan diniyah dan pondok pesantren di Aceh. Dengan adanya rakor ini, pemahaman perencanaan dan program yang dibangun oleh Bidang PD Pontren bisa lebih perofesional dan memiliki output yang berkualitas,” tukas Andri Nourman itu.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *