Suku Dayak Losarang Bicara Keberagaman

 Suku Dayak Losarang Bicara Keberagaman

HIDAYATUNA.COM, Indramayu – Para peserta Peace Train kesepuluh berkunjung ke Kepercayaan Dayak Losarang Indramayu Jawa Barat usai kunjungannya ke Pesantren Kebon Jambu, Sabtu (25/1/2020).

Juru Bicara Aliran Kepercayaan Dayak Losarang, Wardi menjelaskan, kepercayaan ini sudah ada sejak abad ke-18. Dalam perjalanannya, mengalami beberapa kali pergantian nama.

“Kepercayaan Dayak murni berasal dari Indramayu. Kata “dayak”, atau dalam bahasa setempat “ngayak” berarti menyaring. Antara yang baik dan yang benar, antara yang dalam dan yang luar, antara bumi dan langit,” jelas Wardi dikutip dari siaran pers yang diterima Hidayatuna.com, Minggu (26/1).

Di tengah kuatnya arus globalisasi, mereka tetap teguh menjalankan kepercayaan yang telah dianut. Menjaga harmoni dan keseimbangan.

Menurut Wardi, Kepercayaan Dayak sangat menjaga apa-apa yang dimakan, diucapkan dan dilakukan. Tidak boleh sembarang memakan yang bukan haknya.

“Walaupun seorang Dayak menemukan buah yang jatuh di tanah, tidak boleh mengambilnya apalagi memakannya,” ungkap Wardi.

Kepercayaan ini juga sangat menghargai perbedaan. Mereka merangkul semua agama. Sangat dilarang untuk menyakiti.

“Daripada mengaku benar, lebih baik mengaku salah,” ujar Wardi.

Para peserta sangat antusias, bertanya tentang banyak hal. Pertanyaan demi pertanyaan dijawab dengan baik dan terbuka. Kunjungan dan dialog ini ditutup dengan penyerahan cinderamata dan foto bersama. (AS/Hidayatuna.com)

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *