Sukses Selamatkan 29 Nyawa, Muslim Pekerja Kereta Api Inggris Terima Penghargaan

 Sukses Selamatkan 29 Nyawa, Muslim Pekerja Kereta Api Inggris Terima Penghargaan

Di Tengah Meningkatnya Agresi Israel ke Gaza, Pebasket Kanada Getol Dukung Palestina (Ilustrasi/Freepik)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Seorang muslim pekerja kereta api di Inggris diganjar penghargaan MBE. Penghargaan itu diberikan setelah aksi heroiknya menyelamatkan 29 nyawa dengan menggunakan media sosial.

Sosok hebat itu bernama Rizwan Javed, dari London timur. Ia bekerja di jalur MTR Elizabeth di stasiun Ealing Broadway.

Dilansir dari BBC News, Rizwan telah membantu menyelamatkan setiap nyawa dengan bersikap waspada dan mendekati individu yang rentan dalam situasi sulit.

Pria berusia 33 tahun ini mengatakan dia juga menjalankan akun Instagram dan TikTok untuk berbagi pengalamannya yang bertujuan untuk menginspirasi orang lain.

“Di dunia ini, umat manusia tidak mengenal batas. Tidak peduli apa agama yang kita anut atau apa warna kulit kita,” kata Rizwan Javed dikutip Selasa (6/1/2024).

Menurutnya kita semua terhubung oleh keinginan bersama untuk saling mengangkat semangat. Untuk itu upayanya dalam memanfaatkan media social untuk berbagi pengalamannya diharapkan bisa mendorong orang lain melakukan kebaikan tanpa pamrih.

“Setiap tindakan kebaikan, sekecil apa pun, mempunyai potensi untuk mengubah kehidupan. Ini tentang mendengarkan seseorang yang membutuhkan, menawarkan bantuan, atau sekadar berada di sana untuk mereka yang merasa sendirian,” jelasnya.

Dirinya juga mendesak para followernya untuk membuat perbedaan dalam kehidupan masyarakat dengan menyebarkan kesadaran dan pemahaman.

“Kita semua mempunyai kapasitas untuk membuat perbedaan, dan hal itu dimulai dengan menyebarkan kesadaran dan pemahaman. Mari kita hilangkan hambatan yang memisahkan kita dan rangkul keberagaman yang memperkaya dunia kita. Dengan memilih empati dibandingkan penilaian, kita dapat menciptakan perubahan yang langgeng,” sambungnya.

Rizwan mendorong semua pihak untuk merefleksikan potensi setiap individu untuk membuat perbedaan. Menjangkau semua orang yang membutuhkan, dan memberikan bantuan.

“Mari menjadi orang-orang yang menginspirasi perubahan dan menciptakan dunia di mana setiap individu merasa dilihat, didengar, dan dicintai,” tandasnya. []

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *