Strategi Iblis, dan Kawan-Kawannya

 Strategi Iblis, dan Kawan-Kawannya

Setan masuk ke neraka apa ke surga? (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Majelis Permusyawaratan Iblis beserta seluruh stafnya, punya strategi khusus dalam rangka mencari teman sebanyak mungkin dari golongan anak cucu Adam. Hal itu dilakukan untuk memasukkan mereka ke neraka kelak pada waktu yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.

Mereka membuat target yang tidak main-main. Paling tidak, lebih dari 80 persen orang Islam harus tersesat, harus salah jalan.

Cara terbaiknya adalah dengan membuat mereka salah jalan, tapi mereka tetap merasa berada di jalan yang benar. Semua yang dimainkan adalah tipu muslihat.

Istilahnya talbisul iblis, tapi ini baru sebatas dugaan saya. Mohon maaf kalau tidak berkenan. Akan tetapi saya akan menjelaskan lebih lanjut mengenai strategi iblis dan kawan-kawannya ini, supaya lebih mudah diterima dan dicerna oleh akal banyak orang.

Bismillaahirrahmaanirrohiim. Nawaina tholabal ilmi.

Dalam agama Islam, ada ajaran, andai kita berbuat dosa kepada Allah, maka cara menyelesaikannya adalah dengan meminta ampun bersungguh-sungguh pada-Nya. Istilah populernya adalah taubat nasuha.

Kalau Allah mengampuni, dosa kita yang telah lalu telah selesai, dianggap tiada sama sekali. Kalau kita benar-benar bertaubat, pasti akan diampuni. Sebab, pengampunan Allah lebih luas daripada seluruh dosa yang diperbuat hamba-Nya.

Sebaliknya, andai kita berbuat dosa kepada sesama manusia, cara menyelesaikannya adalah dengan meminta maaf pada yang bersangkutan. Jadi bukan kepada Allah.

Kalau orang yang bersangkutan tidak mau memaafkan, maka urusan tidak bisa selesai begitu saja. Konsep muamalah adalah ridho bi ridho atau suka sama suka. Rela sama rela.

Ketaksukaan atau ketakrelaan salah satu pihak membuat muamalah menjadi cacat. Kecacatan muamalah inilah nanti yang akan menjadi perkara rumit dan panjang.

Nah, dugaan saya, Majelis Permusyawaratan Iblis beserta seluruh stafnya paham betul dengan konsep ini. Oleh karenanya, mereka menjadikan ini sebagai salah satu celah lebar yang bisa dimasuki dengan leluasa.

Kalau mau membuat orang-orang murtad, mereka selalu berusaha agar pelaku tidak merasa melakukannya. Cara inilah yang paling ampuh.

Sebab, sekali para pelaku itu sadar akan apa yang diperbuatnya, kemudian bertaubat sungguh-sungguh kepada Allah, sia-sialah usaha mereka. Usaha yang mereka bangun runtuh seketika. Sebab, Allah benar-benar Maha Pemaaf.

Ghofarollohu lana.

Membisikkan Perbuatan Jahat

Bersamaan dengan itu, para iblis juga juga mengerahkan anggota untuk membuat desas-desus secara besar-besaran di sana-sini. Mengadu domba begitu banyak anak cucu adam, menyebar ujaran kebencian.

Misi para iblis itu adalah satu ini: perpecahan. Mereka terus menerus berusaha membuat manusia lalai. Ya, lalai. Inilah keadaan di mana seseorang melakukan suatu kesalahan dan sama sekali tak menyadarinya.

Para iblis mengarahkan umat Islam untuk berbuat dosa kemanusiaan, yang mana dosa tersebut tidak selesai kecuali dengan membuat kedua pihak atau lebih saling ridha. Ini akan jadi perkara yang rumit.

Saya pikir, kelak di pengadilan akhirat, persoalan yang paling lama diselesaikan adalah persoalan ini, sebab Allah telah sepenuhnya menyerahkan penyelesaian perkara kepada masing-masing yang bermasalah.

Kalau masing-masing mau saling ridho, Allah pun akan turut ridho, begitu juga sebaliknya. Kalau melihat ke wilayah sekitar, dengan tanpa berpihak kepada siapa pun.

Tampaklah bahwa strategi yang dirapatkan secara serius oleh Majelis Permusyawaratan Iblis ini telah membuahkan hasil. Hasilnya pun cukup gemilang.

Kita telah saksikan di mana-mana orang saling hujat satu sama lain, bahkan meski masing-masing adalah sesama muslim. Kita telah saksikan begitu banyak orang bersengketa dan memutuskan untuk saling membenci, memendam dendam, kemudian menyusun strategi untuk membalas dendam.

Kita telah saksikan bahwa telah begitu mahal harga ‘maaf’ baik dari yang meminta atau yang memberi. Kita sepertinya telah menjadi saksi untuk kenyataan yang memilukan ini: perpecahan.

Wah! Hebat juga!

Muhammad Fajar Riyadi

Freelance Layouter

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *