Sri Lanka Disebut Gunakan Isu Corona Untuk Menyudutkan Muslim
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Sarjana Muslim Amerika Imam Omar Suleiman dalam tulisannya untuk Aljazeera mengatakan. Bahwa Sri Lanka tengah memanfaatkan kasus corona untuk menyudutkan umat muslim di negara tersebut.
Situasi ini menurut Omar Suleiman disebutnya mirip dengan India yang menggunakan kasus wabah Corona untuk menstigma Muslim sebagai biang keladi.
“Ketika COVID-19 mencapai Sri Lanka, beberapa organisasi media dan nasionalis terkemuka yang dekat dengan pemerintah saat ini dengan cepat menyalahkan Muslim. Muslim membentuk hampir 10 persen dari populasi,” tulis Omar Suleiman dilansir dari Aljazeera dikutip Sabtu (30/5/2020).
Sama seperti di India, praktik keagamaan Muslim dipilih sebagai “peristiwa penyebar super” dan warga Sri Lanka yang mayoritas beragama Buddha.
“Warga Sri Lanka diperingatkan untuk tidak membeli barang makanan dari pedagang Muslim,” sambungnya.
Pada April, lanjut Omar Suleiman, pemerintah membuat kremasi wajib bagi korban virus corona, yang bertentangan dengan tradisi Islam untuk menguburkan orang mati.
“Langkah itu tidak hanya merampas hak dasar keagamaan umat Islam, tetapi juga berkontribusi pada persepsi luas bahwa praktik keagamaan Muslim membantu penyebaran virus,” jelasnya.
Omar menjelaskan, Islam pada intinya memiliki kesucian hidup dan menghormati orang mati adalah perpanjangan dari kesucian itu.
“Ada empat kewajiban yang wajib dilakukan oleh umat Islam setelah meninggalnya sesama Muslim; mereka harus membersihkan tubuh, membungkusnya dengan kain bersih, melakukan doa pemakaman walaupun hanya dengan beberapa orang, dan memberikan penguburan yang bermartabat,” ungkapnya.
Untuk itu dirinya melihat, saat ini Muslim menghadapi gelombang kekerasan di tangan kaum nasionalis. Pemerintah dituduh tidak berbuat cukup untuk melindungi komunitas minoritas ini dan membawa mereka yang menyerangnya ke pengadilan.