Sosial Media Jadi Ajang Kontestasi Dakwah

 Sosial Media Jadi Ajang Kontestasi Dakwah

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Kepala Subdirektorat Akademik, Direktorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, Kementerian Agama, Mamat S Burhanuddin mengungkapkan dakwah secara konvensional tidak cukup untuk mengarungi zaman yang serba virtual atau sosial media pada saat ini.

“Para kiai dan para ulama itu harus ikut terlibat di dalam kontestasi di media. Jangan sampai media itu ditinggalkan oleh para kiai,” kata Mamat S Burhanuddin, dalam acara Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2019 di Hotel Mercure Batavia, Jakarta, dikutip Sabtu (5/10/2019).

Menurutnya, untuk mensyiarkan agama, para pelaku dakwah perlu ikut andil dalam ruang publik seperti halaman-halaman sosial media guna berkontestasi dan berkompetisi dalam menyampaikan pemahaman keagamaan yang representatif. Pasalnya, lanjut Mamat, Islam yang representatif menjadi sebuah pertentangan di dunia maya.

“Islam yang seperti apa sih yang representatif di dunia ini adalah sebuah pertentangan,” katanya.

Menurutnya, perkembangan wacana keagamaan di dunia maya tidaklah selalu negatif. Perkembangan wacana keagamaan di dunia maya ini merupakan salah satu media sangat membantu untuk menebar kebaikan.

“Itu adalah perkembangan yang positif seiring dengan perkembangan zaman sehingga ketika ada produk misalnya ulama yang dihasilkan dari pergulatan di media itu maka itu adalah produk sebuah zaman. Jangan itu dianggap sebagai sesuatu hal yang negatif tetapi itu sesuatu produk yang harus diapresiasi,” jelasnya.

Menurut Mamat, ulama yang lahir dari produk media merupakan representasi dari perkembangan zaman yang menuntut untuk lebih aktif di dunia maya. Meski para ulama tradisional menganggapnya sebagai sebuah ulama yang tidak terkualifikasi.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *