Sosialisasi Protokol Idul Adha, Sebanyak 50 Ribu Penyuluh Dikerahkan

 Sosialisasi Protokol Idul Adha, Sebanyak 50 Ribu Penyuluh Dikerahkan

Penyuluh Sosialisasikan Protokol Idul Adha (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Sebanyak 50 ribu penyuluh agama di seluruh Indonesia akan dikerahkan oleh Kementerian Agama (Kemenag). Tugas mereka tak lain adalah untuk mensosialisasikan protokol Idul Adha.

Menurut Staf Khusus Menteri Agama Bidang Kerukunan Umat Beragama, Ishfah Abidal Aziz menjelaskan sosialisasi kali ini penting. Untuk menekan laju penularan virus korona ke masyarakat sehingga panduan protokol pelaksanaan ibadah Idul Adha saat pandemi dinilai sangat penting.

Soal panduan merayakan Idul Adha saat pandemi korona ini sudah tertuang secara jelas dalam Surat Edaran Menteri Agama Nomor 15 Tahun 2021. Untuk mensukseskannya sebanyak 50 ribu penyuluh dikerahkan.

“Kanwil Kemenag provinsi, ASN, non-ASN, KUA, hingga 50 ribu penyuluh agama akan kami kerahkan. Kami akan libatkan semua. Kami dorong di seluruh level untuk melakukan sosialisasi secara intensif,” ujar Ishfah Abidal Aziz dikutip Kamis (14/7/2021).

Ia menambahkan sinergitas antara Kantor Wilayah Kementerian Agama, Kantor Urusan Agama (KUA), dan penyuluh sangat menentukan kesuksesan sosialisasi. Selain itu, mereka juga harus berperan aktif melibatkan pihak lain dalam kegiatan sosialisasi ini.

“Implementasi, berbagai pihak harus kita libatkan,” sambungnya.

Ishfah menjelaskan, penyuluh antara lain akan mendampingi pengurus masjid dan musala mempersiapkan penyelenggaraan Salat Idul Adha serta penyembelihan hewan kurban. Tidak hanya saat penyembelihan melainkan juga saat pembagian daging kurban.

Hal itu dirasa perlu untuk mengurangi risiko penularan rendah yang diperbolehkan menggelar kegiatan ibadah di masjid/musala dan lapangan.

“Kepala KUA kita bekali cek lis untuk melakukan monitoring. Ada beberapa hal yang mesti dipenuhi oleh masjid, dilakukan edukasi dan pendampingan bagaimana menerapkan protokol kesehatan sesuai yang tertuang di SE (surat edaran),” tandasnya.

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *