Soal Penusukan Syekh Ali Jaber, Moldoko: Bukan Kriminalisasi Ulama

Moeldoko Soal Penusukan Syekh Ali Jaber
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan, bahwa penusukan terhadap pendakwah Syekh Ali Jaber di Lampung bukan kriminalisasi ulama.
Moeldoko pun mengecam peristiwa tersebut dan memastikan kasus penusukan terhadap Syekh Ali Jaber diusut tuntas.
“Pemerintah mengecam keras aksi penusukan Syekh Ali Jaber dan tindak kekerasan terhadap ulama. Pemerintah meminta polisi mengusut tuntas kasus ini,” kata Moeldoko dalam keterangan tertulis, Rabu (16/9/2020).
Moeldoko menambahkan, hal ini bukan kriminalisasi ulama. Syekh Ali Jaber adalah korban
Moeldoko menyampaikan hal tersebut saat menjenguk Syekh Ali Jaber di kediamannya di Jakarta, Selasa (15/9).
“Menjenguk kerabat yang sakit adalah salah satu anjuran Rasulullah sebagai amal mulia,” ujar Moeldoko.
Dalam pertemuan itu, Syekh Ali Jaber berterima kasih atas kunjungan Moeldoko. Ia menjelaskan saat ini kondisinya telah membaik dan meminta peristiwa penusukan ini tidak dipolitisasi.
“Saya percaya kepolisian akan mengusut tuntas masalah ini. Tolong jangan kaitkan insiden ini dengan unsur-unsur politik,” kata Syekh Ali Jaber.
Pada kesempatan tersebut, Syekh Ali juga menitipkan pesan untuk Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana agar selaku diberi kesehatan sehingga dapat terus memimpin Indonesia melewati pandemi ini.
Syekh Ali Jaber ditusuk saat mengisi sebuah acara di Bandarlampung, Lampung, Minggu (13/9) sore, sekitar pukul 16.30 WIB.
Pelakunya adalah pria berinisial AA. Syekh Ali Jaber terluka di lengannya karena serangan senjata tajam tersebut.
AA ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian dan motif penyerangan ini masih menjadi teka-teki. (Hidayatuna/AS)