Soal Penarikan Buku Sejarah Oleh PBNU, Gus Ulil: Kita Tetap Harus Hormat Habib Luthfi

 Soal Penarikan Buku Sejarah Oleh PBNU, Gus Ulil: Kita Tetap Harus Hormat Habib Luthfi

Gus Ulil (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil) memberikan komentarnya soal kebijakan PBNU yang menarik dan merevisi buku-buku pelajaran tentang sejarah NU yang dinilai kurang pas.

“Kebijakan ini, oleh sebagian pihak, lalu dijadikan alat untuk makin meningkatkan agenda mereka untuk menyerang para habaib,” tulis Gus Ulil melalui akun Facebook pribadinya dikutip Kamis (8/8/2024).

Gus Ulil secara personal mengaku tetap memegang pendapat Gus Yahya sebagai Ketum PBNU. Dimana warga nahdliyin diminta tetap husnuzzan kepada para habaib, terutama soal nasab yang diperselisihkan akhir-akhir ini.

“Gus Yahya mewanti-wanti: di balik kisruh ini jangan-jangan ada agenda politik yang dimainkan oleh aktor politik tertentu untuk tujuan-tujuan mereka sendiri. Kita harus waspada,” ungkap Gus Ulil.

Ia menambahkan, jika ada sejarah NU yang ditulis secara tidak tepat, maka harus dikoreksi, dan hal itu yang hendak dilakukan PBNU.

Menurutnya itu sudah menjadi kewajiban PBNU sebagai pemilik sejarah dari NU itu sendiri.

“Tetapi juga hal yang tidak bisa diingkari bahwa tradisi santri dan pesantren adalah menghormati dzurriyyah rasul dan ahlul bait, asal menghormatinya dalam batas-batas yang wajar dan masuk akal,” jelasnya.

Karena itu, di tengah kemelut kasus tersebut, Gus Ulil mengajak warga NU untuk tetap memakai akal sehat, tetap bersikap moderat.

“Misalnya kita tetap hormat pada habaib seperti Habib Luthfi Pekalongan. Saya menulis ini karena baru saja membaca postingan yg “menunggangi” kebijakan PBNU untuk kepentingan agendanya sendiri. Bahkan menyebut Habib Luthfi dengan “Kabib”. Ya jangan begitu lah,” tulisnya. []

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *