Siapa Kabilah Pertama yang Dipercaya Mengurus Ka’bah?

 Siapa Kabilah Pertama yang Dipercaya Mengurus Ka’bah?

Siapa Kabilah Pertama yang Dipercaya Mengurus Ka’bah? (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Mekah berkembang menjadi kota yang sangat penting secara agama dan politik setelah Ka’bah selesai dibangun dan menjadi pusat agama tauhid.

Tapi tahukah kalian siapa kelompok pertama yang dipercaya untuk mengurus Ka’bah?

Prof. Dr. Ali Husni al-Kharbuthli dalam bukunya berjudul “Sejarah Ka’bah: Kisah Rumah Suci yang Tak Lapuk Dimakan Zaman” menjelaskan bahwa kelompok pertama yang dipercaya mengurus Ka’bah adalah kabilah Jurhum.

“Kabilah yang pertama kali dipercaya mengurus Ka’bah adalah kabilah Jurhum,” tulis Ali Husni dikutip Hidayatuna.com, Rabu (11/9/2024).

Husni menyebut, ketika itu, mereka memegang kendali atas kehidupan politik dan ekonomi di Mekah.

“Sampai akhirnya muncul kabilah Quraisy yang sukses memimpin kota Mekah. Kabilah Quraisy mengurus Ka’bah dengan sangat baik hingga mengantarkan mereka pada masa keemasan di bidang ekonomi, politik dan budaya,” jelasnya.

Sebelum Quraisy berkuasa, kepengurusan Ka’bah ada di tangan kabilah Khuza’ah.

Di masa kepemimpinan Khuza’ah ini, jejak agama tauhid mulai meredup, diganti dengan paganisme.

Sehingga Ka’bah penuh dengan patung dan berhala, yang terparah adalah pada masa kepemimpinan Qarsyi.

Ketika kekejian yang dilakukan Khuza’ah ini makin merajalela, Qushay bin Kilab menyatukan suku-suku di Arab untuk menggeser posisi mereka.

“Saat itulah Quraisy mulai berkuasa atas Ka’bah,” sambungnya.

Ketika Quraisy berkuasa atas Ka’bah, tepatnya pada masa kepemimpinan Abdul Muthalib, Mekah pernah mendapat serangan besar-besaran dari pasukan Habasyah (Pasukan Gajah).

“Mereka datang untuk menghancurkan Ka’bah. Mereka ingin keramaian seperti jamaah haji yang datang ke Mekah itu, beralih ke sebuah gereja sangat megah yang dibangun Abrahah al-Asyram di kota Shana’a,” jelasnya.

Tetapi, atas pertolongan Allah Swt yang memelihara rumah-Nya (Baitullah), pasukan Abrahah pun gagal.

Ka’bah tetap tegak berdiri yang 40 tahun kemudian menjadi saksi lahirnya Islam. Peristiwa itu kemudian dikenal dengan Tahun Gajah. []

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *