Sepanjang Tahun 2020, Israel Tahan 4.636 Warga Palestina

 Sepanjang Tahun 2020, Israel Tahan 4.636 Warga Palestina

Tak Sudi Hadapi Israel, Libya Mundur dari Kejuaraan Dunia (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Sebuah laporan dari laman The Palestine Chroncile merilis sepanjang tahun 2020, Israel telah telah menahan sebanyak 4.636 warga Palestina.

Laporan ini merupakan hasil kajian dari empat advokasi, yaitu Addameer for Prisoners Support and Human Rights, The Detainees and Ex-Detainees Commission, The Palestinian Prisoner Society dan Wadi Hilweh Information Center.

Adapun rincian warga Palestina yang ditahan pemerintah Israel termasuk diantaranya adalah 543 anak di bawah umur dan 128 wanita. Selain itu Israel juga turut menerbitkan 1.114 perintah penahanan administratif.

Dikutip dari Republika, Sabtu (2/1/2021) menjelaskan bahwa berdasarkan dari rilis empat kelompok advokasi Palestina ini menyebutkan ada sekitar 380 warga Palestina yang masih berada dalam penahanan administratif. Sementara empat narapidana telah meninggal karena sakit saat dipenjara.

Selain itu, sebanyak 543 narapidana menjalani berbagai hukuman seumur hidup. Pada 2020, terdapat lima warga Palestina yang dijatuhi penjara seumur hidup. Menurut laporan mereka, terdapat 700 narapidana yang dianggap sakit.

Sebanyak 300 di antaranya mengalami sakit kronis. Terdapat 10 tahanan, termasuk tahanan tertua Palestina, yakni Fouad Shoubaki (81 tahun), menderita kanker dan membutuhkan perawatan medis khusus.

Bahkan Israel disebut juga telah menahan delapan jenazah tahanan Palestina yang meninggal ketika dipenjara. Otoritas Israel menolak menyerahkan mereka ke keluarga masing-masing. Israel justru menggunakan hal itu sebagai alat tawar menawar dalam menegosiasikan kesepakatan dengan Palestina.

Data tersebut menunjukkan bagaimana Israel telah menunjukkan tindakan represif terhadap Palestina. Dalam hal ini PBB diminta untuk bertindak tegas terhadap perlakuan Israel terhadap warga Palestina.

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *