Seminar ASEAN Bahas Peran Islam di Era Industri 4.0

 Seminar ASEAN Bahas Peran Islam di Era Industri 4.0

HIDAYATUNA.COM, Bandar Seri Begawan – Menteri Agama Brunei Darussalam Pehin Udana Khatib Dato Paduka Seri Setia Ustaz Haji Awang Badaruddin bin Pengarah Dato Paduka Haji Awang Othman mengungkapkan bahwa Islam mendorong umatnya meningkatkan pengetahuan untuk selalu digunakan di jalan kebaikan.

Hal itu disampaikan saat menghadiri Seminar Regional ke-6 Lembaga Pendidikan Tinggi Islam (SeIPTI 2019) di Auditorium Universiti Islam Sultan Sharif Ali (UNISSA), Brunei, Kamis (7/11).

Seminar ini juga melibatkan universitas-universitas Islam di kawasan ASEAN, seperti Universiti Sains Islam Malaysia (USIM), Universitas Darussalam Gontor (UNIDA) Indonesia, Universitas Fatoni (FTU) Thailand, dan Universitas Negeri Mindanao (MSU) Filipina.

“Saya percaya kita adalah di antara mereka yang khawatir tentang penggunaan pengetahuan yang tidak terbatas pada studi Islam konvensional di era Revolusi Industri Keempat (IR 4.0),” ujarnya seperti dilaporkan Borneo Bulletin.

Ia membahas perkembangan pendidikan agama di Brunei yang menjadi dasar pendidikan-pendidikan formal lainnya.

“Keduanya berada dalam arus utama sistem pendidikan nasional kita yang menjadikan pendidikan agama sebagai subjek inti dalam semua tingkat pendidikan,” katanya, “Brunei mengintegrasikan dua aliran studi ke dalam sistem pendidikannya – Islam dan umum. Ini bisa dianggap pendekatan yang realistis,” tambahnya.

Ia menyadari bahwa perkembangan teknologi tidak bisa ditampik lagi. Maka, memanfaatkan teknologi yang benar sesuai dengan ajaran Islam menjadi hal yang harus dilakukan.

“Kami menghargai ide menuju studi Islam yang cerah di IR 4.0 – tujuan utama dan harapan seminar,” kata menteri.

Asisten Rektor UNISSA, Dr Arman bin Haji Asmad mengatakan, fokus acara ini adalah membahas peran dan arah ke depan pendidikan agama Islam adalah untuk menjawab tantangan saat ini.

“Di antara masalah saat ini yang sering muncul adalah kemampuan untuk bertahan, kemampuan pemasaran, kemampuan kerja lulusan studi Islam dengan teknologi termasuk otomatisasi dan kecerdasan buatan yang dapat melakukan tugas secara efisien dengan pengawasan minimal dan sumber daya manusia,” ucapnya.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *