Kelakar Abu Nawas dan Sebotol Anggur

 Kelakar Abu Nawas dan Sebotol Anggur

Kisah Imam Baqi bin Mikhlad dan Keutamaan Mencari Ilmu (madina365.com)

HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Abu Nawas adalah seorang Darwis yang cerdik. Tapi kadang kecerdikannya hanya untuk keuntungan pribadinya.

Tapi, di balik itu semua, sebenarnya ia ingin mengajarkan hikmah kehidupan. Seperti pada kisah berikut ini, ketika Abu Nawas dipergoki Sultan Harun Al- Rasyid di sebuah pasar.

Pada suatu hari, Sultan Harun Al-Rasyid berjalan-jalan di pasar. Pasar di pagi hari cukup ramai pembeli.

Namun, Sultan Harun Al-Rasyid tidak akan lupa sesosok laki-laki yang selalu hadir dalam pikirannya. Ya, ia memergoki Abu Nawas. Di tangan Abu Nawas ada sebuah botol berisi anggur.

Terkejut Sultan Harun Al-Rasyid dengan kelakuan Abu nawas itu. Maka, beliau segera mendatangi orang yang amat cerdik itu untuk menegurnya.

“Wahai Abu Nawas, apa yang tengah kau pegang itu?” tanya Sultan Harun Al-Rasyid.

Abu Nawas terkejut bukan kepalang. Tiba-tiba saja ada di hadapannya Sultan Harun Al-Rasyid.

Kejadian yang mendadak itu membuat Abu Nawas salah tingkah. Apalagi, ia sedang memegang sebotol anggur.

Tapi, bukan Abu Nawas namanya jika tidak pintar memberi jawaban. Maka segera ia menemukan jawaban yang akan membuat Sultan Harun Al-Rasyid puas.

“Ini susu Baginda.” Kata Abu Nawas.

“Bagaimana mungkin air susu ini berwarna merah?” tanya Sultan Harun Al-Rasyid keheranan.

Sultan Harun Al-Rasyid kemudianl mengambil botol yang di- pegang Abu Nawas.

Abu Nawas terpaksa memberikan botol itu kepada Sultan Harun Al-Rasyid dengan dada berdebar kencang karena takut ketahuan dia sedang berbohong.

“Biasanya, susu itu berwarna putih bersih,” kata Sultan Harun Al- Rasyid.

“Tapi ini berwarna merah. Apa yang terjadi, wabai Abu Nawas?”

“Betul, Tuanku,” kata Abu Nawas.

“Semula, air susu ini berwarna putih bersih. Saat melihat Tuanku yang gagah rupawan, ia tersipu-sipu malu dan merona merah.”

Mendengar jawaban Abu Nawas, baginda Sultan Harun Al- Rasyid pun tertawa dan meninggalkan Abu Nawas sambil geleng- geleng kepala.

Abu Nawas merasa senang karena telah memuaskan rasa penasaran Sultan Harun Al-Rasyid.

Maka setelah itu, ia pulang dengan senang pula, sebab di tangannya sudah tidak ada susu yang pemalu dengan warna merah merona. Ia telah mengembalikan pada penjualnya. []

Muhammad Ahsan Rasyid

Muhammad Ahsan Rasyid, magister BSA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang juga aktif di berbagai organisasi dan kegiatan sukarelawan. Tinggal di Yogyakarta, dapat disapa melalui Email: rasyid.ahsan.ra@gmail.com.

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *