Sekjen PBB: Krisis Corona Memungkinkan Risiko Radikalisasi Meningkat
HIDAYATUNA.COM – Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengingatkan adanya kemungkinan besar tingkat radikalisasi meningkat akibat kelompok-kelompok ekstremis yang mengambil keuntungan dari kondisi krisis COVID-19.
Dalam kondisi yang serba sulit menurut Guterres sangat memungkinkan adanya peningkatan risiko radikalisasi, terutapa pada kalangan generasi muda.
Menurutnya, kelompok-kelompok tersebut dapat bergerak melalui pemaksimalan media sosial untuk menyebarkan kebencian dan merekrut kalangan muda yang mana menghabiskan lebih banyak waktu untuk onlinenya.
Hal tersebut disampaikan Guterres dalam pertemuan Dewan Keamanan AS tentang pemuda, perdamaian dan keamanan. Senin 27 April 2020.
“Keadaan sulit ini dan, terus terang, kegagalan untuk mengatasinya oleh mereka yang berkuasa hari ini, memicu menurunnya kepercayaan terhadap lembaga (negara) dan institusi politik,” kata Guterres dilansir dari THE WEEK, Selasa (28/4/20).
“Ketika siklus semacam itu berlangsung, terlalu mudah bagi kelompok-kelompok ekstremis untuk mengeksploitasi kemarahan dan keputusasaan, dan risiko radikalisasi meningkat,” katanya.
Ia mendorong untuk generasi muda dalam kondisi yang sulit ini agar lebih baik memanfaatkan banyak waktu untuk berkontribusi dan saling mendukung dan mendorong perubahan, berperan aktif dalam melawan COVID-19.
Guterres mengajak kaum muda bergabung dengan pekerja kemanusiaan. Banyak hal yang lebih bermanfaat untuk dilakukan seperti turut bekerja memberikan pasokan kepada pekerja kesehatan garis depan dan orang-orang yang membutuhkan, menjaga komunikasi tetap terbuka dalam masyarakat sambil menjaga jarak sosial. (AS/Hidayatuna.com)