Sekjen Organisasi Kerjasama Islam Soroti Perkembangan Potensi Pariwisata Halal
HIDAYATUNA.COM – Pasar Pariwisata Halal yang sedang berkembang berpotensi memberikan keunggulan kompetitif bagi Negara-negara Anggota OKI di sub-sektor ini. Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Islam (OKI) Hissein Brahim Taha yang hadir dalam Opening Session menyampaikan hal itu.
Dalam sambutannya, Taha menekankan bahwa dampak buruk dari pandemi COVID-19, yang mengikis kepercayaan pada perjalanan internasional. Lebih lanjut, ia juga memaparkan langkah-langkah penahanan yang ketat mengakibatkan kerugian yang signifikan baik dari segi kedatangan turis maupun penerimaan pariwisata.
“Kunjungan wisatawan dunia turun 72,8% pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019. Mengakibatkan kerugian pendapatan pariwisata diperkirakan mencapai US$ 1,3 triliun,” kata Sekjen OKI.
Kata dia, pasar yang berkembang dari Pariwisata Halal memiliki potensi untuk memberikan Negara-negara Anggota OKI keunggulan kompetitif di sub-sektor ini. Dia meminta pemain publik dan swasta dari industri pariwisata untuk berinvestasi lebih banyak dalam Pariwisata Halal.
Taha menggarisbawahi bahwa pariwisata terus memiliki potensi yang lebih besar untuk mempromosikan Usaha Kecil dan Menengah. Selain itu, juga untuk menciptakan lapangan kerja bagi sejumlah besar populasi OKI, termasuk segmen rentan dan kaum muda.
Dalam konteks ini, Taha menyerukan untuk mengembangkan mekanisme publik yang efisien, sumber daya keuangan, dan mekanisme kesiapsiagaan respons krisis. Hal ini bertujuan membantu Negara-negara Anggota OKI untuk berhasil merespons dan pulih dari krisis pandemi COVID 19 yang melanda para pemangku kepentingan pariwisata sejak 2020.
Taha juga meminta Negara Anggota dan lembaga OKI terkait untuk membuat program baru di Kota Pariwisata OKI. Program baru ditujukan untuk menarik wisatawan dan, pada saat yang sama, mempromosikan tujuan wisata baru OKI.
Sumber: zawya.com/IQNA