Sejarah Awal Masjid Jadi Pusat Pendidikan Umat Islam
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Cendekiawan Muslim dan juga Guru Besar Sejarah, Azyumardi Azra mengungkap tentang bagaimana sejarah perkembangan lembaga pendidikan di dunia Islam.
Azra menyebut bahwa sejarah Islam mencatat, studi Islam telah berkembang sejak masa awal dunia Islam.
“Tumbuhnya lembaga pendidikan diilhami ajaran Islam itu sendiri yang menyatakan bahwa pendidikan merupakan kewajiban bagi setiap muslim,” ungkap Azra dalam bukunya berjudul Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi di Tengah Tantangan Milenium III dikutip Selasa (24/9/2024).
Ia menambahkan, banyak ayat al-Qur’an, termasuk wahyu pertama yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad menjelaskan tentang tugas setiap muslim untuk belajar di mana pun dan kapan pun.
“Salah satunya, setiap muslim dapat belajar di masjid,” jelasnya.
Azra menambhakan, sebenarnya banyak perkembangan dalam masyatakat muslim berhubungan erat dengan masjid sebagai pusat aktivitas keagamaan, sosial, dan budaya.
Pertumbuhan dan perluasan masyarakat muslim diiringi dengan pertambahan jumlah masjid.
Menurutnya masjid memainkan peranan yang sangat penting dalam sejarah awal pendidikan muslim. Masjid menjadi pusat pendidikan Islam selain sebagai pusat ibadah.
“Sejumlah besar masjid di zaman awal Islam mendirikan semacam lembaga bagi pendidikan tinggi, yang kemudian dinamakan al-jami’ah (universitas). Di antara universitas masjid yang paling menonjol adalah Universitas al-Azhar di Kairo (Mesir),” sambungnya.
Selain Universitas Al-Azhar, lembaga pendidikan Islam yang sering juga disebut para peneliti sebagai lembaga pendidikan tinggi paling awal adalah Bayt al-Hikmah (Rumah Hikmah) yang didirikan Khalifah al-Ma’mun (813-817 M) di Baghdad.
“Hemat saya, Bayt al-Jikmah bukanlah lembaga pendidikan tinggi (universitas), tetapi adalah semacam lembaga riset untuk pengembangan ilmu,” ujarnya. []